Kalimantan Barat memiliki banyak ragam kuliner tradisional yang kaya akan cita rasa, salah satunya adalah Pengkang. Hidangan ini terbuat dari ketan yang dibungkus daun pisang, diisi dengan ebi (udang kering), dan dipanggang di atas bara api hingga harum. Pengkang adalah contoh sempurna bagaimana makanan tradisional mampu menciptakan rasa yang lezat dari bahan-bahan sederhana.
Dalam budaya masyarakat Kalimantan Barat, terutama di daerah Pontianak dan sekitarnya, Pengkang bukan sekadar makanan, tetapi juga simbol tradisi dan keramahan. Hidangan ini sering disajikan dalam berbagai acara adat atau sebagai kudapan khas di waktu santai. Artikel ini akan membahas asal-usul Pengkang, cara membuatnya, dan tempat-tempat terbaik untuk mencicipi hidangan lezat ini.
Sejarah Pengkang
Asal Usul Pengkang
Pengkang berasal dari Kalimantan Barat, tepatnya di wilayah sekitar Kabupaten Sambas dan Pontianak. Hidangan ini berakar dari tradisi kuliner lokal yang memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia di alam, seperti beras ketan dan ebi. Pada zaman dahulu, Pengkang dibuat sebagai bekal perjalanan atau makanan praktis untuk masyarakat yang bepergian jauh karena daya tahannya yang cukup lama.
Makna Budaya Pengkang
Selain sebagai makanan sehari-hari, Pengkang juga memiliki makna budaya yang mendalam. Dalam beberapa acara adat, Pengkang sering dijadikan simbol kebersamaan dan rasa syukur. Cara pembuatannya yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran mencerminkan nilai-nilai gotong royong masyarakat setempat.
Ciri Khas Pengkang
1. Rasa Gurih yang Autentik
Peng kang memiliki rasa gurih yang khas, berasal dari perpaduan ketan yang lembut dengan isian ebi yang kaya rasa. Proses pemanggangan di atas bara api memberikan aroma khas yang sulit ditolak.
2. Tekstur yang Unik
Ketan yang digunakan dalam Peng kang memiliki tekstur kenyal namun lembut, sementara ebi memberikan sensasi renyah dan rasa asin yang menyegarkan.
3. Penyajian dengan Bambu
Salah satu keunikan Peng kang adalah cara penyajiannya. Setelah dibungkus dengan daun pisang, Peng kang biasanya dijepit dengan bilah bambu dan dipanggang hingga matang. Teknik ini tidak hanya menjaga bentuknya, tetapi juga memberikan aroma harum yang khas.
Bahan-Bahan untuk Membuat Pengkang
Bahan Utama
- 500 gram beras ketan (rendam selama 3 jam)
- 100 gram ebi (udang kering), rendam dan cincang halus
- 200 ml santan kental
- 1 sendok teh garam
- Daun pisang secukupnya untuk membungkus
Bumbu Rempah
- 2 siung bawang putih, haluskan
- 3 siung bawang merah, haluskan
- 1 sendok teh ketumbar bubuk
- 1 ruas jahe, parut halus
Cara Membuat Pengkang
1. Siapkan Ketan
- Cuci beras ketan hingga bersih, lalu rendam selama 3 jam agar lebih lembut. Setelah itu, kukus ketan hingga setengah matang.
2. Masak Santan
- Panaskan santan di atas api kecil, tambahkan garam, dan aduk rata. Campurkan santan ke dalam ketan yang sudah setengah matang, lalu kukus kembali hingga matang sempurna.
3. Olah Isian Ebi
- Tumis bawang merah, bawang putih, jahe, dan ketumbar hingga harum. Masukkan ebi yang sudah direndam dan cincang, lalu tumis hingga matang dan meresap.
4. Bungkus dengan Daun Pisang
- Ambil selembar daun pisang, letakkan ketan di atasnya, tambahkan isian ebi di tengah, lalu tutup kembali dengan ketan. Bungkus rapat dan bentuk menyerupai segitiga.
5. Jepit dengan Bambu dan Panggang
- Jepit bungkusan daun pisang dengan bilah bambu, lalu panggang di atas bara api hingga daun pisang mengeluarkan aroma harum.
Tempat Terbaik untuk Mencicipi Pengkang
1. Restoran Pengkang di Pontianak
Pontianak adalah salah satu kota terbaik untuk menikmati Peng kang otentik. Banyak restoran lokal yang menyajikan Peng kang dengan cita rasa tradisional, disajikan hangat dengan sambal khas.
2. Desa Sui Jawi, Kabupaten Sambas
Jika Anda ingin menikmati Peng kang langsung dari tempat asalnya, Desa Sui Jawi di Sambas adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Di sini, Anda bisa mencicipi Peng kang yang dimasak dengan cara tradisional.
3. Warung Kuliner di Jalan Trans Kalimantan
Sepanjang jalan Trans Kalimantan, Anda dapat menemukan berbagai warung makan yang menyajikan Peng kang sebagai camilan khas. Selain rasanya yang autentik, harganya pun terjangkau.
Keunikan Pengkang di Era Modern
Meskipun Peng kang adalah makanan tradisional, inovasi terus dilakukan untuk menjaga relevansinya di era modern. Beberapa variasi modern Peng kang mencakup penggunaan isian selain ebi, seperti ayam suwir atau jamur. Selain itu, teknik pemanggangan juga mulai beralih ke panggangan listrik untuk mempermudah proses memasak.
Manfaat Gizi Pengkang
Selain lezat, Peng kang juga memiliki manfaat gizi yang baik berkat bahan-bahannya:
- Beras ketan mengandung karbohidrat yang memberikan energi.
- Ebi kaya akan protein dan mineral seperti kalsium dan zat besi.
- Santan memberikan lemak sehat yang dibutuhkan tubuh, asalkan dikonsumsi dalam jumlah wajar.
Pengkang, Kuliner Tradisional yang Tetap Eksis
Peng kang adalah salah satu kuliner tradisional Indonesia yang layak untuk terus dilestarikan. Dengan rasa gurih, aroma khas, dan tekstur yang unik, Peng kang tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menjadi warisan budaya yang memperkaya kuliner Nusantara. Jika Anda berada di Kalimantan Barat atau ingin mencobanya di rumah, Peng kang adalah hidangan yang wajib Anda cicipi.