Ada nama pantai di Kalimantan Timur yang selalu membuat orang penasaran sejak pertama kali mendengarnya. Beras Basah. Begitu mendengar, yang terbayang adalah sesuatu yang lembut, putih, dan berserak. Dan memang, ketika perahu mendekat ke pulaunya, perpaduan pasir pucat, laut bening, dan deretan pohon kelapa seolah menjadi wujud nyata dari nama itu.
Sebagai travel vlogger yang senang menyusuri sisi sisi lain Wonderful Indonesia, Pantai Beras Basah di Bontang adalah salah satu tempat yang selalu ingin kuceritakan pelan pelan. Bukan hanya karena cantik di kamera, tetapi karena perjalanannya yang melibatkan laut, angin, dan sedikit rasa lepas dari daratan utama.
“Ada momen ketika perahu berhenti beberapa meter sebelum pantai dan aku bisa melihat dasar laut dengan jelas. Di situ aku merasa, mungkin inilah yang dimaksud orang ketika mereka bilang laut di sini jernih seperti kaca.”
Di Mana Pantai Beras Basah Berada
Pantai Beras Basah berada di sebuah pulau kecil di lepas pantai Kota Bontang, Kalimantan Timur. Secara administratif, pulau ini berada di wilayah pesisir Bontang yang menghadap ke Laut Makassar. Dari kota, kamu tidak akan langsung melihat pantai ini. Ia menunggu di kejauhan, menuntutmu untuk naik perahu dan menempuh beberapa puluh menit perjalanan.
Pulau Beras Basah sendiri ukurannya tidak besar. Kamu bisa berjalan mengelilingi sebagian besar sisinya dalam waktu singkat. Tetapi justru ukuran kecil itulah yang membuatnya terasa intim. Seperti halaman depan laut milik bersama, bukan milik satu orang.
Sosok Pulau Kecil di Tengah Laut
Dari kejauhan, pulau ini terlihat seperti gundukan hijau dengan garis putih yang mengelilinginya. Hijau adalah pepohonan dan semak, sementara garis putih adalah pasir pantai yang menyambut setiap perahu yang datang.
Di salah satu ujungnya, berdiri sebuah mercusuar yang menjadi penanda kuat bahwa pulau kecil ini juga punya peran dalam lalu lintas laut. Mercusuar itu seperti pengingat bahwa di balik keindahan, laut juga adalah ruang kerja yang serius bagi kapal kapal dan nelayan.

Cara Menuju Pantai Beras Basah
Perjalanan ke Pantai Beras Basah tidak bisa dilakukan dengan kendaraan darat penuh. Kamu harus memadukan perjalanan darat dan laut. Di sinilah rasa petualangan mulai terasa bahkan sebelum kamu menjejak pasirnya.
Dari Kota Bontang ke Dermaga
Titik awal yang paling umum adalah dari Kota Bontang. Dari pusat kota, kamu bisa menuju ke salah satu dermaga yang melayani perjalanan wisata ke pulau pulau sekitar. Ada dermaga di kawasan Bontang Kuala dan dermaga lain yang bisa dipilih sesuai kesepakatan dengan pemandu atau pemilik kapal.
Perjalanan dari pusat kota ke dermaga biasanya ditempuh dengan motor, mobil, atau ojek. Di kanan kiri jalan, pemandangan kota industri kecil, perumahan, dan sesekali pemandangan laut akan menemanimu.
Sesampainya di dermaga, kamu akan bertemu deretan kapal kayu yang siap berangkat. Di sinilah biasanya terjadi sesi tawar menawar kecil tentang harga sewa perahu, jumlah penumpang, dan lama kunjungan.
Menyebrang Laut Menuju Pulau
Begitu perahu mulai bergerak meninggalkan dermaga, suasana berubah. Suara mesin kapal bercampur dengan percikan air di buritan. Pelan pelan, kota mengecil di belakang, digantikan pemandangan laut yang terbuka lebar.
Di beberapa bagian, kamu akan melewati rumah rumah panggung di atas air, tambak, dan perahu nelayan yang sedang mencari ikan. Laut di sekitar Bontang punya banyak cerita. Dari atas perahu, kamu bisa melihat bagaimana hidup masyarakat di sini sangat dekat dengan air.
Perjalanan menuju Pulau Beras Basah biasanya memakan waktu sekitar tiga puluh hingga empat puluh lima menit, tergantung cuaca dan jenis kapal. Di hari yang cerah, ini adalah salah satu bagian perjalanan paling menyenangkan.
“Ada hal hal yang hanya bisa kamu rasakan ketika duduk di atas perahu kayu. Angin yang menerpa wajah, mata yang berair karena cahaya, dan tawa yang keluar begitu saja tanpa alasan jelas.”
Kesan Pertama Saat Tiba di Pantai Beras Basah
Ketika perahu mulai memperlambat laju di dekat pantai, warna air menjadi semakin terang. Dari biru gelap di tengah, menjadi hijau toska dan hampir bening di dekat pasir. Di dasar, kamu bisa melihat bayangan pasir dan kadang ikan kecil yang melintas.
Pasir Lembut dan Air Dangkal yang Mengundang
Begitu turun dari perahu dan kaki menyentuh pasir, kamu akan merasakan tekstur lembut yang membuat nama Beras Basah terasa semakin masuk akal. Butiran pasirnya halus, mudah menempel di kulit, tetapi tidak membuat tidak nyaman.
Air di tepian pantai cenderung dangkal dan tenang. Sangat cocok untuk berenang santai, bermain air bersama teman, atau sekadar duduk di tepi pantai membiarkan ombak kecil menyentuh kaki.
Mercusuar sebagai Penanda Khas
Salah satu ikon visual yang langsung menarik perhatian adalah mercusuar yang berdiri di salah satu ujung pulau. Bangunan tinggi dengan warna mencolok ini sering menjadi latar foto. Dari sudut tertentu, kamu bisa mengambil frame di mana mercusuar, pasir, dan laut bertemu dalam satu garis pandang.
Mercusuar ini juga menjadi pengingat bahwa meski kita datang untuk berlibur, wilayah ini juga adalah jalur serius bagi kapal dan aktivitas maritim lainnya.
Aktivitas di Pantai Beras Basah
Pulau kecil ini mungkin tidak memiliki wahana bermain yang kompleks, tetapi justru itu yang membuat kunjungan terasa lebih sederhana dan jujur. Aktivitas yang dilakukan kebanyakan berkaitan langsung dengan laut dan pantai.
Berenang dan Bermain Air
Aktivitas paling dasar tetapi sering menjadi yang paling berkesan adalah berenang. Air yang jernih dan dangkal membuat banyak orang merasa aman untuk turun dan bermain. Anak kecil bisa bermain di tepian, sementara orang dewasa bisa berenang sedikit lebih jauh.
Jika membawa pelampung atau papan kecil, kamu bisa mengapung sambil memandang langit dan bunyi ombak kecil di sekitar. Rasanya seperti jeda panjang dari rutinitas.
Snorkeling Santai
Di beberapa sisi pulau, terutama yang sedikit menjauh dari keramaian, kamu bisa mencoba snorkeling. Terumbu karang mungkin tidak sepadat spot khusus snorkeling terkenal, tetapi tetap ada area dengan ikan ikan kecil dan karang yang cantik.
Membawa peralatan snorkeling sendiri adalah ide bagus, karena tidak selalu ada penyewaan lengkap di pulau. Dengan masker sederhana saja, kamu sudah bisa melihat kehidupan kecil di bawah permukaan yang tadi hanya tampak seperti warna biru hijau dari jauh.
Menikmati Pantai dari Tepi
Tidak semua orang datang untuk banyak bergerak. Ada yang cukup senang duduk di bawah pohon, memandangi laut, atau berjalan pelan menyusuri garis pantai. Pantai Beras Basah cukup ramah untuk tipe wisatawan seperti ini.
Kamu bisa membawa tikar atau kain tipis, menggelarnya di bawah pohon, lalu membuka bekal. Suara percakapan pelan, kresek plastik bekal, dan ombak menjadi kombinasi yang membentuk memori khas piknik di pulau.
“Kadang, tujuan utama datang ke sebuah pantai bukan untuk melakukan banyak hal, tetapi untuk memberi izin pada diri sendiri untuk tidak melakukan apa apa.”

Menjelajahi Sudut Sudut Pulau
Meski kecil, Pulau Beras Basah memiliki sudut sudut yang menarik untuk dijelajahi dengan langkah pelan.
Berjalan Mengelilingi Pantai
Dengan ukuran pulau yang relatif kecil, kamu bisa berjalan menyusuri garis pantai dan melihat perubahan tekstur pasir, bentuk batu, dan sudut pandang laut. Ada bagian yang lebih ramai, ada yang lebih sepi di mana kamu hanya ditemani suara angin.
Di beberapa titik, tanaman liar dan pepohonan tumbuh lebih rapat, memberi kontras hijau yang kuat terhadap warna pasir dan laut.
Mendekati Area Mercusuar
Jika diizinkan dan jalurnya aman, kamu bisa berjalan mendekati area sekitar mercusuar. Dari sini, sudut pandang terhadap pantai dan perahu perahu yang datang dan pergi menjadi berbeda.
Untuk travel vlog, ini bisa menjadi titik menarik untuk merekam monolog atau membuat shot dramatis dengan latar bangunan tinggi dan laut luas.
Suasana Pagi dan Siang di Pantai Beras Basah
Kapan pun kamu datang, pantai ini punya wajah yang berbeda.
Pagi yang Tenang
Pagi hari, terutama jika kamu datang lebih awal, suasana cenderung lebih sepi. Angin belum terlalu kencang, matahari masih miring, dan warna laut terasa lebih lembut.
Ini waktu yang sangat cocok untuk mengambil foto atau video dengan cahaya halus, tanpa terlalu banyak silau. Udara juga terasa lebih segar untuk berjalan mengelilingi pantai.
Siang yang Ramai dan Hangat
Menjelang siang, biasanya lebih banyak perahu yang datang. Pengunjung mulai memenuhi area teduh dan bibir pantai. Anak anak bermain, suara tawa terdengar lebih sering, dan warung warung kecil jika ada mulai sibuk.
Matahari di atas kepala bisa terasa cukup terik, jadi ini saatnya menggunakan topi, kacamata hitam, dan sunblock dengan serius. Di sisi lain, laut terlihat sangat cerah dan mengundang untuk berenang.
Estimasi Biaya Perjalanan ke Pantai Beras Basah
Untuk banyak orang, salah satu hal penting sebelum memutuskan berangkat adalah gambaran biaya. Untungnya, perjalanan ke Pantai Beras Basah bisa diatur dengan cukup fleksibel, tergantung berapa orang dalam rombongan dan bagaimana gaya liburanmu.
Gambaran Biaya Trip Sehari dari Bontang
Berikut adalah gambaran kasar biaya perjalanan sehari dari Kota Bontang ke Pantai Beras Basah.
| Kebutuhan | Estimasi Biaya (Rp) | Keterangan |
|---|---|---|
| Transport dalam kota ke dermaga | 20.000 hingga 50.000 per orang | Tergantung ojek atau patungan mobil |
| Sewa perahu pulang pergi | 500.000 hingga 1.000.000 per perahu | Dibagi 6 hingga 10 orang akan lebih ringan |
| Tiket masuk atau retribusi | 10.000 hingga 25.000 per orang | Tergantung kebijakan pengelola dan musim |
| Sewa pelampung atau peralatan snorkeling | 20.000 hingga 50.000 per set | Jika tersedia dan kamu tidak membawa sendiri |
| Makan siang dan camilan | 40.000 hingga 80.000 per orang | Bisa bawa bekal dari kota atau membeli di warung |
| Lain lain dan dana cadangan | 20.000 hingga 50.000 per orang | Untuk kebutuhan tambahan atau jajan minuman |
Jika biaya perahu dibagi delapan orang, per orang mungkin mengeluarkan sekitar 60.000 hingga 125.000 rupiah untuk transport laut. Ditambah biaya lain, total trip sehari ke Pantai Beras Basah bisa berada di kisaran 150.000 hingga 300.000 rupiah per orang, di luar biaya penginapan di Bontang.
“Ketika kubandingkan angka di dompet dengan pemandangan yang ditawarkan, rasanya perjalanan ke Pantai Beras Basah termasuk salah satu investasi paling ringan untuk sebuah hari yang penuh laut dan tawa.”

Tips Praktis Berkunjung ke Pantai Beras Basah
Pilih Hari dan Cuaca yang Tepat
Selalu cek cuaca sebelum berangkat. Angin yang terlalu kencang dan hujan lebat bisa membuat perjalanan laut kurang nyaman. Bicarakan dengan pemilik kapal tentang waktu terbaik berangkat dan pulang pada hari itu.
Hari biasa di luar akhir pekan dan libur panjang biasanya lebih sepi. Jika kamu ingin suasana yang lebih tenang, ini adalah pilihan waktu yang menarik.
Bawa Perlengkapan Sendiri
Meskipun ada beberapa fasilitas, lebih aman jika kamu membawa sendiri perlengkapan penting seperti:
- Sunblock
- Topi dan kacamata hitam
- Handuk kecil dan pakaian ganti
- Kantong kedap air untuk ponsel dan kamera
Jika senang snorkeling, membawa masker dan snorkel sendiri akan jauh lebih nyaman, baik dari segi kebersihan maupun kecocokan ukuran.
Jaga Kebersihan Pulau
Pulau kecil seperti Beras Basah sangat rentan terhadap dampak sampah. Jangan tinggalkan bekas plastik, botol, atau bungkus makanan di pasir dan di laut.
Bawa kantong sampah sendiri dan pastikan semua kembali bersamamu ke kota. Jika menemukan sampah yang bisa kamu bawa tanpa keberatan, tidak ada salahnya ikut mengumpulkannya. Pulau ini terlalu cantik untuk dibiarkan pelan pelan tertutup sampah.
Pantai Beras Basah dalam Kenangan Perjalanan
Saat perahu bergerak menjauh dan pulau kecil itu mulai mengecil di belakang, aku selalu merasa seperti baru saja keluar dari sebuah ruang hening yang lembut. Di kepala, yang tersisa bukan hanya gambar pasir putih dan air bening, tetapi juga suara tawa teman, percikan air di sisi perahu, dan momen ketika semua orang memandang ke arah yang sama saat warna laut dan langit tiba tiba tampak lebih biru dari biasanya.
Sebagai bagian dari cerita panjang Wonderful Indonesia, Pantai Beras Basah mengingatkanku bahwa Kalimantan bukan hanya hutan dan industri, tetapi juga pulau pulau kecil dengan air jernih dan pasir lembut yang menunggu untuk didatangi dengan cara yang sederhana dan penuh rasa hormat.
“Mungkin suatu hari, ketika aku kembali ke Bontang, aku tidak perlu membuka peta terlalu lama. Kaki ini sepertinya sudah tahu sendiri ke arah mana harus melangkah agar bisa kembali duduk di pasir Beras Basah, memandang laut, dan membiarkan waktu berjalan sedikit lebih pelan.”
Pantai Beras Basah mungkin tidak memiliki daftar panjang wahana buatan, tetapi justru di situlah kekuatannya. Ia mengandalkan laut, pasir, angin, dan kejujuran pengalaman. Dan sering kali, itu lebih dari cukup untuk membuat seseorang ingin kembali.
