Lempah kuning adalah kuliner khas Bangka Belitung yang begitu erat kaitannya dengan identitas budaya masyarakat pesisir. Hidangan berkuah kuning ini tidak hanya terkenal karena rasa asam segar yang dipadu dengan gurihnya ikan laut, tetapi juga karena nilai filosofis dan sejarah panjang yang melekat di baliknya. Artikel ini akan membahas secara lebih detail mulai dari asal usul, filosofi, bahan, cara memasak, hingga peran sosial dan manfaat kesehatan dari lempah kuning, sehingga pembaca bisa lebih memahami kekayaan kuliner Nusantara ini.
Sejarah Panjang Lempah Kuning
Lempah kuning sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan diwariskan turun-temurun oleh masyarakat Bangka Belitung. Masyarakat nelayan yang hidup dari hasil laut memanfaatkan ikan segar sebagai bahan utama. Kuahnya yang asam segar berfungsi tidak hanya sebagai penambah cita rasa, tetapi juga sebagai cara alami untuk menjaga ikan tetap awet tanpa pengawet modern.
Peran dalam Kehidupan Masyarakat
Bagi masyarakat pesisir, lempah kuning merupakan simbol kebersamaan. Hidangan ini selalu ada dalam acara adat, pesta pernikahan, hingga jamuan keluarga sederhana. Kuah kuningnya dianggap sebagai lambang kehangatan dan keterbukaan.
Filosofi Warna Kuning
Warna kuning dari kunyit dipercaya melambangkan kemakmuran, keceriaan, dan harapan. Filosofi ini membuat lempah kuning lebih dari sekadar makanan, melainkan doa dan harapan yang tersaji di meja makan.

Bahan Utama Lempah Kuning
Ikan Laut Segar
Ikan seperti tenggiri, kerapu, atau kakap dipilih karena tekstur dagingnya yang kuat sehingga tidak mudah hancur saat dimasak. Selain itu, ikan laut memiliki rasa gurih alami yang memperkaya cita rasa kuah.
Rempah dan Bumbu Khas
Kunyit menjadi kunci warna kuning, sementara bawang merah, bawang putih, dan cabai menambah kompleksitas rasa. Lengkuas, serai, dan daun salam memperkaya aroma, sedangkan belimbing wuluh atau nanas memberikan sentuhan asam segar.
Pelengkap Alami
Beberapa resep tradisional menambahkan daun kemangi atau terasi untuk mempertegas aroma khas lempah kuning. Variasi bahan ini membuat hidangan tetap hidup dan berbeda di setiap daerah.
Cara Membuat Lempah Kuning
Persiapan Bahan
Bersihkan ikan dan potong sesuai selera. Haluskan bumbu utama seperti kunyit, bawang merah, bawang putih, cabai, dan garam. Siapkan rempah tambahan seperti lengkuas, serai, dan daun salam.
Proses Memasak
Didihkan air lalu masukkan bumbu halus bersama lengkuas dan serai. Setelah kuah harum, masukkan potongan ikan dan buah asam seperti belimbing wuluh atau nanas. Biarkan mendidih hingga ikan matang dan kuah meresap sempurna.
Sajian di Meja Makan
Lempah kuning paling nikmat disantap hangat dengan nasi putih. Kehangatan kuahnya berpadu dengan rasa segar yang menambah selera makan, apalagi bila ditemani sambal dan lalapan sederhana.
Ragam Variasi Lempah Kuning
Lempah Kuning Ikan Tenggiri
Tenggiri memberikan rasa gurih yang kuat, cocok untuk menonjolkan rasa asli bumbu lempah.
Lempah Kuning Udang
Udang segar menambahkan rasa manis alami pada kuah, menciptakan perpaduan asam, pedas, dan gurih yang harmonis.
Lempah Kuning dengan Nanas
Varian ini memberikan rasa manis asam yang seimbang, sehingga kuah lebih segar dan kaya rasa.
Nilai Gizi dan Khasiat Lempah Kuning
Antioksidan dari Kunyit
Kurkumin dalam kunyit bermanfaat melawan radikal bebas dan menjaga kesehatan tubuh.
Baik untuk Sistem Pencernaan
Belimbing wuluh dan nanas kaya serat dan vitamin C, membantu melancarkan pencernaan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Protein Sehat dari Ikan
Ikan laut kaya akan protein hewani, omega-3, serta vitamin dan mineral penting untuk kesehatan jantung dan otak.

Tips Sukses Membuat Lempah Kuning
Pilih Ikan yang Segar
Ikan segar memiliki mata jernih dan insang merah. Kesegaran ikan adalah kunci cita rasa.
Atur Takaran Kunyit
Gunakan kunyit secukupnya untuk warna kuning cerah tanpa membuat rasa kuah terlalu pahit.
Seimbangkan Rasa Asam
Asam dari belimbing wuluh atau nanas harus disesuaikan. Jika terlalu kuat, tambahkan sedikit gula untuk menyeimbangkan.
Popularitas Lempah Kuning di Indonesia
Kini, lempahkuning tidak hanya dikenal di Bangka Belitung, tetapi juga mulai populer di berbagai daerah di Indonesia. Banyak restoran khas Nusantara memasukkan lempahkuning ke dalam menu mereka sebagai daya tarik wisata kuliner.
Peran dalam Wisata Kuliner
Lempahkuning menjadi salah satu alasan wisatawan datang ke Bangka Belitung. Hidangan ini menyimpan cerita budaya sekaligus rasa otentik yang tidak bisa ditemukan di tempat lain.
Lempah Kuning Sebagai Simbol Identitas
Lempahkuning adalah representasi dari kekayaan laut, semangat kebersamaan, dan filosofi hidup masyarakat Bangka Belitung. Hidangan ini terus diwariskan lintas generasi, menjadi bukti bahwa kuliner bukan hanya soal rasa, tetapi juga identitas dan jati diri.

Meracik Lempah Kuning: Lebih dari Sekadar Memasak
Membuat lempahkuning tidak hanya soal mencampur bumbu dan memasak ikan, tetapi juga proses meracik kisah budaya dan warisan nenek moyang. Setiap sendok kuah membawa kita kembali pada akar tradisi yang kuat dan tak lekang oleh waktu. Dengan mempraktikkan resep ini di rumah, kita bukan hanya menyajikan makanan, tetapi juga melestarikan sebuah warisan Nusantara yang penuh makna.
Jejak Kuliner yang Terus Menghidupkan Warisan Bangka Belitung
Dalam setiap tetes kuah dan kepingan ikan segar, lempahkuning menghadirkan rasa, sejarah, serta semangat kebersamaan. Kuliner ini akan selalu menjadi salah satu kebanggaan kuliner Nusantara yang patut dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.