Di antara hamparan laut biru Kalimantan Barat, terdapat sebuah pulau kecil yang menawarkan ketenangan, keindahan, dan kehidupan laut yang masih alami. Pulau tersebut bernama Pulau Lemukutan, terletak di Kabupaten Bengkayang, sekitar 3 jam perjalanan dari Pontianak. Meskipun namanya belum setenar Bali atau Raja Ampat, Lemukutan kini mulai dilirik oleh para wisatawan yang menginginkan petualangan alam dengan nuansa lokal yang kuat.
“Begitu kapal merapat di dermaga Lemukutan, saya merasa waktu berhenti sejenak. Angin laut yang lembut dan warna air yang sebening kaca membuat saya sadar, bahwa Indonesia masih punya banyak surga tersembunyi yang belum tersentuh hiruk-pikuk modernitas.”
Sejarah dan Lokasi Pulau Lemukutan
Pulau Lemukutan merupakan bagian dari Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat. Pulau ini berukuran sekitar 1.400 hektar dengan penduduk yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan pengrajin hasil laut. Nama “Lemukutan” sendiri diyakini berasal dari bahasa lokal yang menggambarkan bentuk pulau menyerupai ikan besar yang sedang beristirahat di tengah lautan.
Letak Geografis dan Akses Menuju Pulau
Untuk mencapai Pulau Lemukutan, pengunjung biasanya berangkat dari Kota Pontianak menuju pelabuhan di Teluk Suak atau Teluk Melano di Singkawang. Dari sana, perjalanan dilanjutkan dengan perahu motor selama 60 hingga 90 menit, tergantung kondisi ombak. Meskipun perjalanannya cukup panjang, pemandangan laut yang indah dengan gugusan pulau-pulau kecil di sekitarnya membuat rasa lelah terbayar lunas.
“Setiap kali ombak memukul lambung kapal, saya melihat pantulan cahaya matahari di permukaan air seperti serpihan kaca. Rasanya seperti sedang berlayar menuju mimpi yang biru.”

Keindahan Alam Pulau Lemukutan
Pulau Lemukutan terkenal dengan perpaduan antara pantai berpasir putih, air laut jernih, dan ekosistem terumbu karang yang masih alami. Tidak heran jika pulau ini dijuluki sebagai salah satu spot snorkeling terbaik di Kalimantan Barat.
Pantai dan Laut yang Menawan
Pantai di Lemukutan memiliki karakteristik yang unik: pasirnya halus dan berwarna keemasan, berpadu dengan air laut biru toska yang menggoda siapa pun untuk berenang. Di beberapa titik seperti Teluk Cina dan Teluk Melanau, pengunjung bisa menyaksikan sunrise dan sunset yang spektakuler.
Surga Bagi Pecinta Snorkeling dan Diving
Lemukutan memiliki ratusan jenis karang dan biota laut yang hidup berdampingan di bawah lautnya. Spot snorkeling seperti Teluk Cina, Teluk Air, dan Teluk Kakap menawarkan keindahan terumbu karang warna-warni dengan ikan hias yang berenang bebas. Para diver profesional menyebut Lemukutan sebagai salah satu area menyelam paling natural di Borneo bagian barat.
“Saya menyelam di kedalaman 5 meter dan melihat karang hidup yang masih rapat dan sehat. Warna-warninya begitu alami, seolah lautan sedang melukis dirinya sendiri di hadapan mata saya.”
Hutan dan Ekosistem Pesisir
Selain lautnya, Pulau Lemukutan juga memiliki kawasan hutan tropis kecil dan vegetasi mangrove di beberapa sisi. Ekosistem mangrove ini menjadi tempat tinggal bagi burung laut, kepiting bakau, dan berbagai biota pesisir lainnya. Pemerintah setempat bersama warga mulai aktif melakukan reboisasi mangrove untuk mencegah abrasi.
Aktivitas Wisata di Pulau Lemukutan
Pulau ini menawarkan beragam aktivitas untuk pengunjung dari berbagai kalangan, baik yang ingin bersantai maupun yang mencari petualangan alam.
Snorkeling dan Diving
Bagi pecinta laut, aktivitas snorkeling menjadi kegiatan wajib. Anda dapat menyewa peralatan snorkeling di penginapan lokal dengan harga terjangkau. Airnya yang jernih dan ombaknya yang tenang membuat snorkeling di Lemukutan aman bahkan bagi pemula. Untuk yang lebih berpengalaman, diving ke kedalaman 10–20 meter akan memperlihatkan keindahan karang yang lebih luas.
Jelajah Desa Nelayan
Di Pulau Lemukutan terdapat beberapa desa kecil seperti Desa Lemukutan dan Desa Teluk Cina. Wisatawan bisa berinteraksi dengan penduduk lokal, melihat kehidupan sehari-hari para nelayan, atau belajar membuat ikan asin khas Lemukutan. Aktivitas ini memberikan pengalaman autentik yang jarang ditemukan di destinasi wisata besar.
Trekking dan Hunting Foto Alam
Pulau Lemukutan memiliki beberapa jalur trekking ringan yang bisa ditempuh untuk melihat panorama dari bukit kecil di tengah pulau. Dari puncak bukit, pemandangan laut biru dan perkampungan nelayan terlihat menakjubkan, terutama saat matahari tenggelam.
“Tidak perlu kamera mahal untuk menangkap keindahan Lemukutan. Di sini, setiap sudut adalah lukisan alam yang bergerak—dan cukup dengan mata hati, semuanya bisa terekam sempurna.”

Fasilitas Wisata dan Penginapan
Walau belum sepopuler destinasi besar lainnya, Pulau Lemukutan sudah memiliki fasilitas dasar yang memadai untuk wisatawan.
Homestay dan Penginapan
Terdapat sejumlah homestay sederhana yang dikelola oleh warga lokal. Tarifnya bervariasi mulai dari Rp 150.000 hingga Rp 350.000 per malam, tergantung fasilitas. Beberapa penginapan juga menyediakan paket wisata lengkap yang mencakup makan, snorkeling, dan tur keliling pulau.
Kuliner Laut Khas Lemukutan
Hidangan laut segar adalah daya tarik lain dari pulau ini. Wisatawan bisa menikmati ikan bakar, sotong asam pedas, dan sambal terasi khas pesisir. Selain itu, ada juga kuliner tradisional seperti ikan salai (ikan asap) dan kue cucur yang sering disajikan di homestay.
“Makan ikan bakar di tepi pantai Lemukutan terasa lebih nikmat, mungkin karena asapnya bercampur dengan aroma garam laut dan rasa syukur yang sederhana.”
Estimasi Biaya dan Tips Berkunjung
Berwisata ke Pulau Lemukutan tidak harus mahal. Jika direncanakan dengan baik, satu orang bisa menikmati pengalaman lengkap dengan anggaran sekitar Rp 500.000 – Rp 800.000 per hari, termasuk transportasi kapal, penginapan, dan makan.
Estimasi Biaya
| Kebutuhan | Estimasi Biaya |
|---|---|
| Transportasi Pontianak – Dermaga Teluk Suak (PP) | Rp 150.000 |
| Kapal Penyeberangan ke Lemukutan (PP) | Rp 100.000 |
| Penginapan per malam | Rp 200.000 |
| Makan 3 kali | Rp 100.000 |
| Sewa alat snorkeling | Rp 50.000 |
| Total estimasi | Rp 600.000 – Rp 700.000 |
Tips Berkunjung
- Datanglah saat musim kemarau (April–September) untuk kondisi laut terbaik.
- Bawa uang tunai karena belum ada ATM di pulau.
- Gunakan sunblock ramah laut dan hindari menginjak karang.
- Hormati adat lokal dan jaga kebersihan.

Potensi Ekowisata dan Tantangan Pengembangan
Pulau Lemukutan memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi ekowisata unggulan di Kalimantan Barat. Keindahan lautnya, budaya masyarakatnya, dan letaknya yang strategis bisa menjadi daya tarik kuat untuk wisata berkelanjutan.
Potensi Ekowisata
- Edukasi Konservasi Laut: Lemukutan bisa menjadi lokasi ideal untuk wisata edukasi tentang ekosistem terumbu karang dan mangrove.
- Wisata Budaya: Interaksi dengan masyarakat lokal memberi nilai tambah bagi wisatawan.
- Wisata Relaksasi: Suasana tenang tanpa polusi suara cocok untuk wisatawan yang mencari ketenangan.
Tantangan
Namun, pengembangan wisata perlu memperhatikan kelestarian alam. Tantangan yang dihadapi meliputi manajemen sampah, fasilitas publik yang masih minim, serta kesadaran wisatawan terhadap konservasi. Diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pengunjung untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
“Wisata sejati bukan hanya soal datang dan berfoto, tapi soal bagaimana kita meninggalkan tempat itu dalam keadaan lebih baik dari saat kita tiba.”
Pendapat Pribadi Penulis
“Bagi saya, Pulau Lemukutan adalah contoh nyata bahwa keindahan sejati tidak selalu membutuhkan kemewahan. Suara ombaknya, tawa anak-anak di tepi pantai, dan ketulusan warga lokal membuat setiap langkah di pulau ini terasa hangat dan jujur.”
“Jika dikelola dengan baik, Lemukutan bisa menjadi ikon wisata bahari Kalimantan Barat. Namun, jika hanya dijadikan tren sesaat tanpa menjaga alamnya, maka pesonanya bisa hilang secepat hembusan angin laut.”
Ketenangan dan Keindahan dari Pulau Lemukutan
Pulau Lemukutan di Bengkayang bukan hanya destinasi wisata alam, melainkan juga cerminan harmoni antara manusia dan laut. Dengan keindahan alam yang masih alami, keramahan penduduk, dan peluang besar dalam bidang ekowisata, pulau ini layak disebut sebagai permata biru Kalimantan Barat. Bagi siapa pun yang datang ke sini, Lemukutan bukan sekadar tempat berlibur, melainkan tempat untuk menemukan kembali arti ketenangan dan rasa syukur.
“Lemukutan mengingatkan kita bahwa kebahagiaan kadang tidak perlu dicari jauh-jauh, cukup di pantai yang tenang dan laut yang jujur menyapa hati kita.”
