Skip to content Skip to footer

Kepulauan Anambas, Riau : Nikmati Maldives Versi Indonesia

Di antara hamparan laut biru di utara Kepulauan Riau, tersembunyi sebuah surga tropis yang kerap membuat siapa pun terdiam kagum: Kepulauan Anambas. Terletak di antara Pulau Bintan dan Natuna, gugusan pulau ini adalah permata yang belum sepenuhnya tersentuh modernitas, dan sering dijuluki sebagai “Maldives-nya Indonesia”. Julukan itu bukan tanpa alasan. Lautnya sebening kaca, pantainya putih bersih, dan pesona bawah lautnya membuat siapa pun rela menempuh perjalanan jauh hanya untuk melihat keindahan yang belum banyak dijamah manusia.

“Rasanya seperti dunia melambat ketika kapal mulai mendekati Anambas. Laut berubah dari biru tua menjadi toska, dan waktu seperti berhenti di antara ombak yang berkilau.”

Surga Tersembunyi di Ujung Laut Natuna

Kepulauan Anambas terdiri dari lebih dari 200 pulau kecil yang tersebar di Laut China Selatan. Dari Batam, perjalanan menuju Anambas memang tak singkat. Wisatawan biasanya menempuh jalur laut dengan kapal cepat selama sekitar 8–10 jam, atau jalur udara melalui bandara Letung di Pulau Jemaja. Namun perjalanan panjang itu terbayar tuntas saat kaki menginjak pasirnya yang lembut dan pandangan disambut birunya laguna alami yang memantulkan langit seperti cermin.

Bagi mereka yang menyukai destinasi tenang, Anambas adalah definisi sempurna dari “escape”. Tidak ada hiruk pikuk kota, tidak ada resort mewah yang merusak panorama, hanya suara angin laut dan debur ombak yang memeluk karang. Di beberapa titik, Anda bahkan bisa melihat ikan berenang di air dangkal dari dermaga kayu tanpa harus menyelam.

Pulau-Pulau Cantik yang Bikin Jatuh Cinta

Kepulauan Anambas menyimpan banyak destinasi yang membuat wisatawan tak pernah kehabisan alasan untuk menjelajah. Salah satu yang paling terkenal adalah Pulau Bawah, surga tropis yang namanya kini mulai dikenal di kalangan traveler dunia. Pulau ini diapit laguna berwarna turquoise dengan air sebening kristal. Keindahannya begitu sempurna hingga majalah CNN Travel pernah menobatkan Anambas sebagai salah satu kepulauan tropis terbaik di Asia.

Selain Pulau Bawah, ada juga Pulau Penjalin, Pulau Durai, dan Pulau Piugus. Pulau Penjalin dikenal dengan gugusan batu granit besar di tepi pantainya yang menjulang seperti benteng alami, menciptakan panorama dramatis saat matahari terbit. Sementara itu, Pulau Durai adalah rumah bagi penyu hijau yang datang setiap tahun untuk bertelur di pasirnya yang lembut.

“Saya masih ingat bagaimana senja di Pulau Penjalin terlihat seperti lukisan. Matahari turun perlahan di balik karang, dan seluruh langit berubah jadi kanvas oranye keemasan. Di momen itu, rasanya saya sedang berdiri di surga kecil yang Tuhan titipkan di lautan.”

Air Laut Sejernih Kaca dan Dunia Bawah Laut yang Mengagumkan

Tidak berlebihan jika menyebut Anambas sebagai surga bagi penyelam. Airnya yang jernih menawarkan visibilitas hingga 20 meter ke bawah, membuka pemandangan menakjubkan dari taman karang yang masih sangat sehat. Di antara karang itu, ikan-ikan warna-warni berenang bebas, kadang ditemani penyu dan pari yang melintas anggun.

Salah satu spot favorit para penyelam adalah Tanjung Putik, lokasi di mana Anda bisa menemukan reruntuhan kapal karam peninggalan Perang Dunia II yang kini menjadi rumah bagi berbagai biota laut. Di sisi lain, Pulau Ayam menawarkan snorkeling di perairan dangkal yang sangat bersih, cocok bagi pemula.

Bagi yang tidak bisa menyelam, tak perlu khawatir. Cukup berjalan di dermaga kayu atau menginap di homestay tepi laut, Anda sudah bisa menikmati pemandangan bawah laut hanya dari atas permukaan. Airnya begitu jernih, seolah-olah laut mengundang Anda untuk melompat dan ikut menari bersama ikan-ikan kecil yang berlalu-lalang.

Budaya dan Kehidupan Penduduk yang Ramah

Selain alamnya yang memesona, kehangatan masyarakat lokal menjadi alasan lain mengapa wisatawan jatuh cinta pada Anambas. Penduduk di kepulauan ini mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan. Mereka hidup sederhana, namun menyambut tamu dengan senyum yang tulus. Anda bisa berkunjung ke kampung nelayan, belajar cara membuat jaring, atau ikut berlayar memancing di sore hari.

Makanan laut di sini juga tak bisa dilewatkan. Ikan segar, cumi, dan kepiting disajikan langsung dari hasil tangkapan pagi hari. Salah satu kuliner khas yang wajib dicoba adalah Ikan Napoleon, ikan karang yang dagingnya lembut dengan rasa gurih alami. Selain itu, ada juga Lendot, makanan khas berbahan dasar sagu yang dimasak dengan kuah kental rempah laut.

“Makan malam di tepi laut Anambas selalu membuat saya merasa tenang. Lampu-lampu perahu nelayan berkelip di kejauhan, dan suara laut menjadi musik paling jujur yang pernah saya dengar.”

Keindahan yang Masih Terjaga dari Modernisasi

Kepulauan Anambas memiliki keistimewaan lain yang kini jarang dimiliki destinasi wisata populer: ketenangan dan keaslian. Karena lokasinya yang terpencil, Anambas belum banyak tersentuh pembangunan masif. Tidak ada hotel bertingkat, tidak ada hiruk pikuk kendaraan bermotor, bahkan sinyal internet pun masih terbatas di beberapa pulau. Hal ini membuat suasananya terasa sangat alami, cocok untuk wisatawan yang ingin rehat sejenak dari kehidupan digital.

Pemerintah daerah dan masyarakat setempat juga terus menjaga kelestarian alam Anambas dengan ketat. Setiap wisatawan diimbau untuk tidak membuang sampah sembarangan dan menghormati ekosistem laut. Banyak inisiatif komunitas lokal yang berfokus pada konservasi penyu dan pelestarian terumbu karang.

“Saya merasa ada nilai spiritual yang kuat di sini. Alam Anambas mengajarkan bahwa keindahan sejati tak perlu ramai dan tak harus sempurna. Ia hanya butuh dijaga agar tetap murni.”

Akses Menuju Anambas: Perjalanan yang Layak Diperjuangkan

Untuk menuju Kepulauan Anambas, wisatawan dapat mengambil penerbangan dari Batam atau Tanjung Pinang menuju Bandara Letung di Pulau Jemaja. Maskapai seperti Wings Air melayani rute ini beberapa kali seminggu. Alternatif lainnya adalah kapal cepat dari Pelabuhan Tarempa, meski waktu tempuhnya bisa mencapai 8 jam tergantung cuaca.

Begitu tiba, wisatawan dapat menyewa kapal nelayan atau speedboat untuk menjelajahi pulau-pulau di sekitar. Biaya sewanya bervariasi tergantung jarak dan ukuran kapal, namun pengalaman berlayar di antara pulau-pulau tropis yang tenang ini benar-benar sepadan. Hampir di setiap pulau besar terdapat penginapan sederhana berupa homestay atau eco-lodge, kebanyakan dibangun dengan gaya rumah panggung kayu yang langsung menghadap laut.

“Perjalanan menuju Anambas mungkin panjang, tapi setiap detik di atas laut terasa seperti bagian dari petualangan yang tak ingin berakhir.”


Daftar Aktivitas di Kepulauan Anambas

Berlibur ke Kepulauan Anambas bukan hanya soal menikmati pemandangan laut yang memukau, tapi juga tentang mengalami berbagai aktivitas seru yang bisa membuatmu jatuh cinta pada keindahan alam Indonesia dari sisi lain. Berikut daftar aktivitas yang bisa kamu lakukan di Anambas — mulai dari yang menenangkan hingga yang memacu adrenalin.

1. Snorkeling di Perairan Bening Sejernih Kaca

Anambas dikenal dengan kejernihan lautnya yang luar biasa, dengan visibilitas hingga 20 meter. Hampir di setiap pulau besar kamu bisa snorkeling tanpa harus menyelam dalam. Beberapa spot terbaik adalah:

  • Pulau Bawah – airnya sangat jernih dan karangnya masih alami.
  • Pulau Ayam – cocok untuk pemula karena perairannya dangkal dan aman.
  • Pulau Penjalin – pemandangan karangnya berwarna-warni seperti taman bawah laut.

“Begitu wajahmu menyentuh air, kamu akan sadar bahwa laut Anambas bukan cuma biru — tapi penuh kehidupan yang menari di bawahnya.”

2. Diving dan Eksplorasi Kapal Karam

Untuk penyelam berpengalaman, Anambas menawarkan pengalaman menyelam kelas dunia.

  • Tanjung Putik terkenal dengan bangkai kapal perang dari era Perang Dunia II yang kini menjadi rumah bagi ratusan jenis ikan.
  • Beberapa titik lainnya memiliki coral reef yang masih sangat sehat dan berwarna cerah.

Selain menikmati keindahan laut, diving di Anambas memberikan sensasi petualangan sekaligus rasa tenang di kedalaman biru yang sunyi.

3. Island Hopping Menjelajahi Pulau-Pulau Cantik

Dengan lebih dari 200 pulau kecil, kegiatan paling wajib di Anambas adalah island hopping.
Rute yang populer antara lain:

Pulau Bawah – Pulau Penjalin – Pulau Durai – Pulau Piugus

Setiap pulau memiliki karakter unik: ada yang berbatu granit besar seperti Belitung, ada yang berpasir putih lembut tanpa penghuni sama sekali.
Beberapa operator lokal juga menyediakan paket island hopping harian lengkap dengan makan siang di pantai.

4. Menyaksikan Penyu Bertelur di Pulau Durai

Pulau Durai adalah rumah bagi penyu hijau yang datang setiap tahun untuk bertelur. Biasanya antara bulan Juni hingga September, wisatawan dapat menyaksikan momen langka ini pada malam hari.
Kegiatan ini dikelola oleh komunitas konservasi lokal, dan kamu bisa ikut membantu melepas tukik ke laut.

“Melihat tukik kecil berlari menuju ombak membuat hati terasa penuh harapan. Ada kehidupan baru yang lahir di bawah bintang Anambas.”

5. Trekking Ringan ke Bukit Penjalin

Bagi yang suka petualangan darat, Pulau Penjalin memiliki bukit kecil yang bisa didaki sekitar 30 menit. Dari puncaknya, kamu bisa melihat panorama laut luas dengan pulau-pulau kecil berjejer di kejauhan.
Pemandangan matahari terbenam dari sini adalah salah satu yang terbaik di Anambas.

6. Berlayar dengan Perahu Nelayan Lokal

Kamu bisa menyewa perahu kayu nelayan untuk berkeliling pulau sambil menikmati suasana laut tradisional. Biasanya nelayan juga bersedia mengajakmu memancing atau sekadar menikmati sore dengan kopi dan obrolan santai.
Kegiatan ini memberi pengalaman autentik melihat kehidupan masyarakat pesisir yang masih alami.

7. Menikmati Kuliner Laut Segar

Tidak ada yang lebih nikmat selain menyantap ikan hasil tangkapan langsung dari laut.
Coba menu khas seperti:

  • Ikan Napoleon bakar
  • Cumi saus pedas
  • Kepiting saus tiram
  • Dan makanan tradisional seperti Lendot, sagu kuah rempah laut khas Anambas.

“Setiap suapan seafood di sini punya rasa laut yang jujur — asin, segar, dan sedikit nostalgia.”

8. Camping di Pantai Piugus

Jika ingin pengalaman lebih dekat dengan alam, cobalah berkemah di Pulau Piugus atau Pulau Penjalin Kecil. Kamu bisa tidur di bawah langit penuh bintang sambil mendengarkan suara ombak lembut.
Beberapa operator lokal menyediakan paket camping lengkap dengan tenda, makanan, dan api unggun malam.

9. Kayaking atau Stand-Up Paddle

Perairan yang tenang di laguna-laguna Anambas sangat ideal untuk kayaking atau paddleboarding.
Beberapa resort di Pulau Bawah dan Letung menyediakan penyewaan alat lengkap. Meluncur di atas air jernih sambil melihat karang di bawahmu adalah pengalaman yang tak terlupakan.

10. Menginap di Homestay Tepi Laut

Tidak ada yang lebih menenangkan dari tidur di homestay yang berdiri di atas air. Beberapa homestay di Tarempa dan Jemaja dibangun seperti rumah panggung dengan pemandangan laut terbuka.
Bangun pagi dan melihat sunrise langsung dari balkon adalah momen yang akan kamu kenang lama.

11. Mengunjungi Desa Nelayan dan Belajar Budaya Lokal

Kamu bisa berkunjung ke kampung nelayan seperti Desa Letung atau Desa Tarempa. Di sini, wisatawan bisa melihat langsung kehidupan sehari-hari masyarakat Anambas — dari menjemur ikan asin, membuat perahu, hingga menganyam jaring.
Masyarakat setempat terkenal ramah dan terbuka terhadap wisatawan.

“Yang membuat saya jatuh cinta pada Anambas bukan hanya lautnya, tapi juga senyum tulus warganya yang membuat setiap tamu merasa seperti keluarga.”

12. Menyusuri Air Terjun Neraja di Pulau Jemaja

Tak hanya laut, Anambas juga memiliki air terjun yang indah. Air Terjun Neraja memiliki tujuh tingkatan dan terletak di tengah hutan tropis yang masih asri. Perjalanan menuju ke sana bisa ditempuh dengan sepeda motor sekitar 30 menit dari Letung, dilanjutkan dengan jalan kaki singkat.
Airnya jernih dan segar, cocok untuk berenang setelah seharian menjelajahi pantai.

13. Fotografi Alam dan Lanskap Laut

Anambas adalah surga bagi para fotografer. Cahaya matahari di sini menghasilkan warna-warna alami yang memukau, baik saat golden hour maupun blue hour.
Spot terbaik untuk fotografi antara lain:

  • Pantai Kusik di Jemaja
  • Batu granit Pulau Penjalin
  • Dermaga Tarempa saat senja

14. Bersantai di Pantai Kusik

Pantai Kusik di Pulau Jemaja adalah salah satu pantai paling tenang di Anambas. Garis pantainya panjang dengan pasir putih halus, cocok untuk berjalan sore atau berjemur. Ombaknya lembut, dan tidak banyak wisatawan yang datang, membuatnya terasa seperti pantai pribadi.

15. Melihat Sunset dari Tarempa

Tarempa, ibu kota Kabupaten Kepulauan Anambas, punya salah satu spot sunset terbaik. Dari tepi dermaga atau jembatan penghubung antar-pulau, kamu bisa melihat matahari tenggelam perlahan di balik lautan luas dengan siluet kapal nelayan.

“Ada momen di mana langit Anambas berubah jingga, laut jadi emas, dan waktu seolah berhenti. Di detik itulah kamu sadar, kamu sedang berada di surga kecil Indonesia.”


Penginapan di Kepulauan Anambas

Meski masih tergolong destinasi terpencil, Kepulauan Anambas memiliki berbagai pilihan penginapan — dari resort mewah di pulau pribadi hingga homestay sederhana yang dikelola warga lokal. Berikut rekomendasi penginapan terbaik untuk berbagai jenis wisatawan:

Nama PenginapanLokasi / PulauKeunggulan
Bawah ReservePulau BawahOverwater bungalows, akses seaplane, resort eco-luxury
Piugus ResortPulau PiugusPulau pribadi kecil, suasana tenang, alami
Tarempa Beach HotelPulau Siantan (Tarempa)Dekat pelabuhan, akses mudah ke kota
Sakura Inn AnambasTarempaLokasi strategis, kamar ber-AC, nyaman
Wisma MirantiPulau Jemaja (Letung)Kamar nyaman, dekat bandara, staf ramah
Jemaja Island Natural Sea ResortPulau JemajaVilla overwater, suasana tropis modern
Kusuma Resort AnambasPulau kecil dekat lagunaPanorama laguna alami, sepi, privat
Homestay Lokal (Anambas Inn, Tropical Inn, Hangtuah)Tarempa & JemajaFasilitas sederhana, dekat pelabuhan

“Saya lebih suka menginap di homestay tepi laut. Suara ombak jadi pengantar tidur terbaik, dan pagi harinya bisa langsung menyapa laut tanpa langkah jauh.”


Kuliner Khas Anambas yang Harus Dicoba

Setelah puas menikmati laut dan panorama tropisnya, tak lengkap rasanya jika belum mencicipi kuliner khas Kepulauan Anambas. Wilayah ini terkenal dengan hasil lautnya yang segar dan olahan tradisional yang kaya rasa. Dua hidangan paling ikonik wajib kamu coba adalah Ikan Napoleon Bakar dan Lendot.

Ikan Napoleon Bakar

Ikan Napoleon, atau yang dikenal juga sebagai humphead wrasse, adalah salah satu spesies ikan karang yang dagingnya lembut dan gurih. Di Anambas, ikan ini diolah dengan bumbu sederhana namun menggugah selera: jeruk nipis, garam, dan sambal kecap. Proses pembakarannya menggunakan bara kelapa, menghasilkan aroma asap alami yang berpadu sempurna dengan rasa manis gurih ikan laut segar.

Biasanya disajikan bersama nasi putih hangat dan sambal cabai hijau khas Anambas. Rasanya ringan tapi dalam, seperti cita rasa laut yang murni.

“Setiap gigitan Ikan Napoleon bakar seolah membawa rasa laut yang sesungguhnya — bersih, manis, dan sedikit asin dari udara pantai.”

Lendot

Berbeda dengan hidangan laut lainnya, Lendot adalah makanan tradisional berbahan dasar sagu yang dimasak dengan kuah kental rempah laut. Teksturnya lembut, sedikit kenyal, dengan rasa gurih pedas yang khas. Kuahnya terbuat dari campuran rempah, santan, dan hasil laut seperti cumi atau ikan kecil.

Biasanya disajikan dalam mangkuk tanah liat dan disantap hangat, Lendot menjadi comfort food bagi masyarakat Anambas, terutama saat sore hari di tepi laut.

Hidangan ini juga mencerminkan karakter masyarakat pesisir Anambas yang sederhana namun kuat dalam mempertahankan tradisi kuliner lokal.

“Lendot bukan sekadar makanan, tapi cerita tentang laut, tanah, dan tangan-tangan yang mengolahnya dengan cinta.”

Menyapa Langit dan Laut yang Tak Pernah Letih

Setiap perjalanan ke Anambas selalu meninggalkan kesan yang dalam. Mungkin karena lautnya yang tak pernah lelah berkilau di bawah matahari, atau karena senyum penduduk yang menyambut dengan tulus. Bisa juga karena setiap sudutnya mengajarkan bahwa keindahan sejati bukan tentang kemewahan, tapi tentang kesederhanaan yang hidup selaras dengan alam.

Kepulauan Anambas bukan hanya tempat wisata. Ia adalah peringatan lembut bahwa Indonesia memiliki sejuta surga yang belum tersentuh, menunggu untuk dikenali dan dijaga. Di antara deru ombak dan langit biru yang tak berujung, Anambas berdiri sebagai bukti bahwa surga memang nyata, dan kadang ia berwujud gugusan pulau kecil di ujung negeri.

Leave a comment