Kalau selama ini kamu hanya mengenal Bromo dari lautan pasir dan kawahnya yang ikonik, berarti kamu belum benar benar mengenal wajah lain kawasan ini. Ada satu sudut yang sering membuat orang tersenyum begitu mendengar namanya, Bukit Teletubbies. Dinamai begitu karena deretan bukit hijau yang menggelombang lembut seperti latar serial anak anak, area ini menawarkan sisi Bromo yang berbeda, lebih lembut, lebih hijau, dan terasa hangat untuk dinikmati pelan pelan.
Sebagai travel vlogger Wonderful Indonesia, momen pertama kali melangkah ke sabana Bukit Teletubbies rasanya seperti menemukan “ruang istirahat” di tengah dunia vulkanik yang keras. Setelah dingin menusuk di Penanjakan dan debu di lautan pasir, hamparan hijau di sini terasa seperti pelukan alam yang menenangkan.
“Bukit Teletubbies itu seperti jeda dalam cerita Bromo. Setelah segala dramanya matahari terbit dan kawah, sabana hijau ini mengajak kita duduk sebentar, bernapas pelan, dan melihat Bromo dari sisi yang lebih lembut.”
Lokasi Bukit Teletubbies di Kawasan Bromo
Bukit Teletubbies adalah bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tepatnya berupa sabana luas yang dipenuhi rumput dan bukit bukit kecil di sisi selatan kawasan lautan pasir.
Di Antara Sabana dan Gunung yang Menjaga
Secara visual, Bukit Teletubbies dikelilingi perbukitan hijau yang mengelilingi lembah luas. Di musim hujan, rumput dan tanaman liar tumbuh subur, menciptakan palet warna hijau yang menyejukkan mata. Di musim kemarau, warna hijau ini bergeser menjadi kecoklatan, tapi kontur bukit yang bergelombang tetap memancarkan karakter kuat.
Di kejauhan, kamu masih bisa melihat siluet Gunung Bromo, Gunung Batok, dan punggung Semeru jika cuaca cerah. Rasanya seperti berada di pangkuan amfiteater raksasa, dengan langit sebagai atap dan sabana sebagai karpet alami.
Akses dari Lautan Pasir dan Titik Titik Populer
Kebanyakan wisatawan datang ke Bukit Teletubbies setelah puas menikmati matahari terbit di Penanjakan dan bermain di sekitar kawah Bromo. Dari area lautan pasir, jip jip wisata akan bergerak menyusuri jalur tanah menuju lembah sabana.
Perjalanan ini sendiri sudah terasa seperti bagian dari petualangan. Debu tipis, angin dingin, dan deru mesin jip berpadu dengan pemandangan gunung yang berlapis di kejauhan. Perlahan, lautan pasir berganti dengan warna hijau yang mulai tampak di sisi jalur.

Perjalanan Pagi ke Bukit Teletubbies
Waktu paling menyenangkan untuk menikmati Bukit Teletubbies adalah pagi hingga menjelang siang ketika cahaya matahari masih lembut dan udara belum terlalu terik.
Dari Dingin Penanjakan ke Hangat Sabana
Biasanya, rangkaian perjalanan dimulai sejak dini hari. Kamu berangkat dari penginapan sekitar jam dua atau tiga pagi, naik jip menuju titik pandang matahari terbit seperti Penanjakan atau Bukit Kingkong. Setelah menikmati sunrise dan siluet Bromo lengkap dengan kabut yang menari di lembah, rombongan jip akan turun menuju lautan pasir.
Setelah eksplorasi kawah, barulah kamu diajak menuju Bukit Teletubbies. Begitu jip meninggalkan area pasir dan mulai memasuki jalur sabana, suhu udara terasa sedikit lebih bersahabat. Angin masih dingin tetapi ada kehangatan matahari pagi yang mulai terasa di kulit.
Menyusuri Lembah dan Bukit Hijau
Begitu tiba, biasanya sopir jip akan memarkir kendaraan di titik yang cukup lapang. Dari situ, kamu bebas berjalan naik turun bukit, mencari sudut favoritmu sendiri.
Setiap langkah terasa seperti berpindah setengah dunia dari suasana kawah Bromo yang keras. Rumput yang bergoyang ditiup angin, bayangan bukit yang jatuh lembut di lembah, dan langit biru yang luas menjadi latar sempurna untuk berbagai momen.
“Momen favoritku di Bukit Teletubbies adalah ketika angin berhembus pelan, rumput bergoyang, dan suara pengunjung lain terdengar sayup sayup saja. Di situ aku merasa seolah sedang duduk di halaman belakang Bromo yang hanya dibagikan pada mereka yang mau datang sedikit lebih jauh.”
Lanskap Bukit Teletubbies yang Fotogenik
Untuk kamu yang hobi fotografi atau sekadar suka mengabadikan perjalanan di media sosial, Bukit Teletubbies adalah salah satu spot yang sangat memanjakan mata.
Gelombang Bukit dan Rumput yang Menghampar
Ciri khas Bukit Teletubbies adalah kontur bukitnya yang menggelombang. Tidak terlalu curam, tetapi cukup untuk memberi dimensi pada foto. Jika kamu berdiri di satu titik tinggi dan mengarahkan kamera ke arah lembah, kamu akan melihat lapisan bukit yang saling tumpang tindih.
Rumput yang menutupi bukit juga memberi tekstur menarik. Di beberapa bagian, terdapat tanaman liar dengan bunga kecil berwarna putih atau kuning yang menambah detail halus pada latar.
Bermain Perspektif untuk Konten
Sebagai travel vlogger, tempat ini seperti taman bermain kreatif. Kamu bisa bermain dengan komposisi dengan menempatkan dirimu sebagai siluet di puncak bukit, atau duduk di lembah dengan bukit sebagai dinding alami di belakang.
Shot drone, jika diizinkan dan dilakukan dengan memperhatikan peraturan taman nasional, akan memperlihatkan pola sabana yang menakjubkan. Namun bahkan tanpa drone, kamera ponsel pun sudah cukup untuk menangkap suasana magis yang ada di sini.
Musim dan Perubahan Wajah Bukit Teletubbies
Salah satu hal menarik dari Bukit Teletubbies adalah bagaimana ia berubah wajah mengikuti musim. Datang di periode berbeda, kamu seolah mengunjungi tempat yang tidak sama.
Musim Hujan, Bukit yang Benar Benar “Teletubbies”
Di musim hujan, biasanya antara akhir tahun sampai awal tahun, hujan yang turun cukup sering membuat sabana ini sangat hijau. Inilah saat ketika julukan Teletubbies terasa paling pas. Bukit bukitnya tampak halus, dipenuhi rumput segar, dan udara terasa sangat bersih.
Langit yang cerah setelah hujan memberi kontras kuat antara biru di atas dan hijau di bawah. Jika beruntung, kamu bisa melihat awan putih bergulung pelan di atas garis bukit.
Musim Kemarau, Nuansa Sabana Klasik
Di musim kemarau, hijau ini akan bergeser menjadi kuning kecoklatan. Banyak orang mengira ini membuat Bukit Teletubbies jadi kurang menarik, padahal justru sebaliknya. Warna kecoklatan memberi kesan sabana klasik seperti di film film petualangan.
Fotografi siluet dan potret dengan latar bukit kering bisa menghasilkan nuansa dramatis yang berbeda. Selain itu, jalur tanah biasanya lebih kering sehingga aktivitas berjalan kaki terasa lebih mudah.
Aktivitas Seru di Bukit Teletubbies
Meskipun tidak sepopuler kawah atau lautan pasir dalam hal aktivitas ekstrem, Bukit Teletubbies tetap menawarkan banyak cara untuk menikmatinya.
Jalan Santai dan Piknik Sederhana
Hal paling sederhana dan justru paling menyenangkan adalah berjalan santai. Naik ke satu bukit, turun ke lembah, lalu naik lagi ke bukit lain. Tidak perlu buru buru, biarkan kakimu mengikuti rasa ingin tahu.
Kamu juga bisa membawa camilan ringan dan menggelar tikar kecil untuk duduk sebentar. Menikmati sarapan atau sekadar minum kopi instan dari termos di tengah sabana Bromo punya sensasi tersendiri.
Berfoto dengan Kostum atau Properti Kreatif
Tidak jarang kamu akan melihat rombongan yang datang dengan kostum khusus atau properti unik, mulai dari dress warna cerah hingga payung dan kain panjang.
Selama tetap menghormati lingkungan, tidak meninggalkan sampah, dan tidak menginjak tanaman secara berlebihan, ide ide foto kreatif ini bisa menjadi bagian dari keseruan perjalanan.
“Buatku, foto terbaik di Bukit Teletubbies bukan yang paling dramatis editannya, tetapi yang paling jujur menangkap tawa dan rasa lega setelah naik turun bukit kecil berkali kali.”

Menggabungkan Bukit Teletubbies dengan Destinasi Lain di Bromo
Bukit Teletubbies hampir selalu menjadi bagian dari paket tur Bromo. Artinya, kamu bisa mengoptimalkan waktu di kawasan ini dengan menggabungkannya bersama destinasi lain dalam satu rangkaian.
Rangkaian Sunrise Hingga Sabana
Rute paling umum adalah sunrise di Penanjakan atau Bukit Kingkong, lalu turun ke lautan pasir untuk mendekati kawah Bromo, dan diakhiri dengan kunjungan ke Bukit Teletubbies.
Rangkaian ini membuatmu merasakan tiga wajah Bromo dalam satu hari, langit keemasan di pagi hari, lanskap vulkanik yang dramatis, dan sabana hijau yang menenangkan.
Menyambung ke Desa Desa Tengger
Jika punya waktu lebih, kamu bisa memperpanjang perjalanan dengan singgah ke desa desa di sekitar kawasan Bromo, terutama desa desa masyarakat Tengger.
Di sini, kamu akan melihat ladang yang ditata di lereng lereng bukit, rumah rumah sederhana, dan kehidupan yang berjalan dalam ritme sendiri. Kontras antara kesibukan wisata di kawasan Bromo dan ketenangan desa menjadi pengalaman tambahan yang berharga.
Estimasi Biaya Wisata Bukit Teletubbies Bromo
Bagi kamu yang suka menyusun rencana perjalanan dengan rapi, terutama soal anggaran, berikut gambaran kasar biaya untuk menikmati Bukit Teletubbies sebagai bagian dari tur Bromo dari arah Probolinggo atau Malang.
Perkiraan Biaya Tur Satu Hari
Estimasi ini menggunakan skenario ikut tur sharing yang umum ditawarkan oleh agen perjalanan lokal, di luar biaya transportasi dari kota asal menuju Malang atau Probolinggo.
| Kebutuhan | Estimasi Biaya (Rp) | Keterangan |
|---|---|---|
| Paket tur Bromo sunrise dan Bukit Teletubbies | 400.000 hingga 750.000 | Sudah termasuk jip, sopir, dan beberapa titik pemberhentian |
| Tiket masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru | 30.000 hingga 60.000 | Untuk wisatawan domestik, bisa berbeda saat akhir pekan |
| Sewa jaket, sarung tangan, atau topi kupluk | 25.000 hingga 50.000 | Jika tidak membawa perlengkapan sendiri |
| Makan dan minum selama tur | 50.000 hingga 120.000 | Sarapan sederhana dan camilan di warung sekitar |
| Parkir atau retribusi lokal kecil | 10.000 hingga 30.000 | Tergantung lokasi dan kendaraan |
| Biaya tambahan untuk konten (fotografer lokal, spot foto berbayar) | 30.000 hingga 100.000 | Opsional, tergantung kebutuhan |
Dengan kisaran tersebut, satu kali tur Bromo yang sudah termasuk Bukit Teletubbies biasanya berada di rentang 545.000 hingga sekitar 1.100.000 rupiah per orang, tergantung jenis paket, jumlah peserta dalam satu jip, dan seberapa banyak kamu berbelanja atau menggunakan jasa tambahan.
Cara Menghemat dan Tetap Nyaman
Kamu bisa menghemat dengan bergabung dalam grup tur yang lebih besar sehingga biaya sewa jip terbagi lebih banyak. Membawa perlengkapan sendiri seperti jaket tebal, sarung tangan, dan bekal minum juga akan mengurangi pengeluaran kecil yang sering tidak terasa.
Namun, jangan terlalu menekan biaya sampai melupakan kenyamanan tubuh. Ingat bahwa Bromo bisa sangat dingin, dan tur biasanya dimulai sebelum matahari terbit. Tubuh yang hangat akan membuatmu lebih menikmati momen Bukit Teletubbies dan destinasi lain.

Tips Praktis Berkunjung ke Bukit Teletubbies Bromo
Selain anggaran, ada beberapa hal praktis yang bisa membuat pengalamanmu di Bukit Teletubbies jauh lebih nyaman dan berkesan.
Waktu Terbaik untuk Berkunjung
Musim kemarau umumnya memberi peluang langit biru dan jalan yang lebih kering, tetapi musim hujan menghadirkan sabana yang lebih hijau. Pilihan kembali ke preferensi pribadi.
Untuk jam kunjungan, pagi hingga menjelang siang adalah waktu ideal. Cahaya matahari masih lembut sehingga foto terlihat cantik, dan udara belum terlalu panas.
Pakaian dan Perlengkapan
Gunakan sepatu yang nyaman untuk berjalan di tanah dan rumput. Sandal terbuka kurang disarankan karena jalur bisa licin atau berdebu.
Lapisan pakaian penting. Di pagi hari, jaket tebal dan penutup kepala sangat membantu. Menjelang siang, kamu bisa melepas satu per satu lapisan jika mulai terasa hangat. Jangan lupa tabir surya dan kacamata hitam karena refleksi cahaya di sabana bisa cukup menyilaukan.
Jaga Kebersihan dan Hormati Alam
Bukit Teletubbies tampak indah karena alamnya relatif terjaga. Jadilah bagian dari orang orang yang ikut menjaga, bukan merusak.
Bawa kembali semua sampah, termasuk bungkus makanan dan botol minum. Hindari menginjak tanaman secara berlebihan hanya demi mendapatkan sudut foto tertentu. Ingat bahwa sabana ini adalah ekosistem hidup, bukan sekadar latar foto.
“Setiap kali pergi ke Bromo, aku selalu percaya bahwa cara kita memperlakukan alam hari ini akan menentukan apakah generasi berikutnya masih bisa merasakan momen momen yang sama indahnya.”
Bukit Teletubbies Bromo dalam Kenangan Perjalanan
Ketika jip mulai bergerak meninggalkan sabana dan kembali menyusuri jalur tanah menuju lautan pasir, ada rasa kecil yang tertinggal di kepala. Bukan hanya tentang foto foto yang sempat diambil, tetapi tentang sensasi berdiri di tengah lembah hijau yang dikelilingi gunung.
Bukit Teletubbies Bromo membuat banyak orang mengerti bahwa kawasan ini tidak hanya tentang kawah dan kuda di lautan pasir. Ada ruang hijau yang mengajarkan kita untuk memperlambat langkah, mengamati detail, dan bersyukur pada hal hal sederhana seperti angin yang sejuk dan langit yang luas.
Sebagai travel vlogger Wonderful Indonesia, aku selalu merasa kunjungan ke Bromo belum lengkap kalau belum sempat duduk sebentar di sabana ini. Entah untuk sekadar menenangkan napas setelah rangkaian perjalanan panjang, atau untuk menyusun kalimat kalimat yang kelak akan kubagikan kepada orang lain tentang betapa kayanya wajah alam Indonesia.
Jika suatu hari kamu datang ke Bromo, jangan hanya berhenti di kawah dan spot sunrise. Sisihkan waktu khusus untuk Bukit Teletubbies. Siapa tahu, di antara rumput yang bergoyang dan bukit bukit kecil di depan mata, kamu menemukan sisi baru dari dirimu yang lama ingin diajak berbicara oleh alam.
