Ada banyak pulau kecil di lepas pantai Sumatra Barat, tetapi tidak semuanya punya kemampuan untuk membuatmu langsung ingin memperlambat langkah dan bernafas lebih pelan. Pulau Sikuai adalah salah satunya. Begitu perahu mendekat, warna air yang bergradasi dari hijau toska ke biru tua, pasir terang, dan hijau pepohonan seolah mengirim pesan singkat pada tubuhmu: istirahatlah sebentar.
Sebagai travel vlogger yang suka bercerita tentang sisi lembut Wonderful Indonesia, Pulau Sikuai seperti ruang hening yang tetap hidup. Tidak terlalu ramai, tidak terlalu sepi. Cukup banyak hal untuk dilakukan, tapi juga cukup alasan untuk tidak melakukan apa apa kecuali duduk dan memandang laut.
“Ada momen di Pulau Sikuai ketika suara paling keras hanyalah desir angin dan ombak kecil yang pecah pelan di bibir pantai. Di situ aku merasa, ini mungkin definisi sederhana dari bahagia.”
Di Mana Pulau Sikuai Berada
Pulau Sikuai terletak di lepas pantai Kota Padang, Sumatra Barat. Pulau ini termasuk dalam gugusan pulau kecil di sisi barat Sumatra yang menghadap langsung ke Samudra Hindia. Secara administratif, ia berada tidak jauh dari pesisir Padang, sehingga sering dijadikan tujuan wisata bahari satu hari atau menginap singkat.
Karakter Pulau dan Lingkungan Sekitarnya
Ukuran Pulau Sikuai tidak besar, sehingga dalam satu hari pun sebenarnya kamu bisa menjelajahi sebagian besar areanya. Di satu sisi, terdapat pantai berpasir halus dengan air tenang yang cocok untuk berenang dan snorkeling. Di sisi lain, terdapat area yang lebih berbatu, hutan kecil, dan bukit yang bisa didaki untuk melihat pemandangan dari ketinggian.
Pulau ini dikelilingi laut yang relatif jernih. Di beberapa titik, bahkan dari dermaga, kamu sudah bisa melihat ikan kecil berenang di bawah permukaan. Terumbu karang masih bisa ditemukan di sekitar pulau, meski tentu perlu dijaga agar tetap sehat.

Sejarah Singkat dan Cerita Pulau Sikuai
Pulau Sikuai bukan pulau tak berpenghuni yang baru saja ditemukan. Sudah sejak lama pulau ini dikenal dan berkembang sebagai destinasi wisata. Ada fasilitas yang pernah sangat aktif, kemudian sempat sepi, dan kini perlahan mulai kembali dilirik oleh para pencari ketenangan.
Jejak Wisata Bahari di Pesisir Padang
Seiring berkembangnya pariwisata di Sumatra Barat, pantai pantai di sekitar Padang mulai ramai. Lalu perhatian bergeser ke pulau pulau kecil yang mudah dijangkau. Sikuai menjadi salah satu nama yang sering disebut. Keberadaan penginapan dan dermaga membuat pulau ini berbeda dari pulau kecil lain yang lebih alami tetapi minim fasilitas.
Di masa masa tertentu, Pulau Sikuai menjadi tempat liburan keluarga, gathering kantor, dan bulan madu sederhana. Ada masa ketika aktivitas wisata di pulau ini menurun, tetapi keindahan alamnya tetap menjadi magnet bagi mereka yang datang dengan perahu sewaan.
Cerita yang Dibawa Laut
Seperti banyak pulau lain di Sumatra Barat, Pulau Sikuai juga menjadi saksi gelombang cuaca dan peristiwa besar di laut. Penduduk lokal dan pemandu perahu punya banyak cerita, mulai dari soal cuaca yang berubah cepat, hingga soal bagaimana pulau ini tetap berdiri tenang ketika daratan di seberang sibuk mengejar waktu.
Sebagai tamu, mendengarkan cerita dari nelayan atau nahkoda perahu tentang pulau dan laut sekitarnya adalah bagian penting dari kunjungan. Dari mereka, kamu bisa memahami bahwa pulau bukan sekadar latar foto, tetapi bagian dari kehidupan sehari hari.
Cara Menuju Pulau Sikuai
Perjalanan ke Pulau Sikuai biasanya dimulai dari Kota Padang. Di sinilah kamu mengurus perbekalan, bertemu pemandu, dan berangkat dengan perahu menuju laut.
Titik Keberangkatan dari Padang
Kamu bisa menuju dermaga di kawasan wisata pantai di Padang, atau pelabuhan kecil yang melayani perjalanan ke pulau pulau sekitar. Di sinilah biasanya kamu akan bertemu pemilik kapal atau agen lokal yang menyediakan paket perjalanan ke Sikuai.
Perjalanan dengan perahu dari Padang ke Pulau Sikuai umumnya memakan waktu kurang dari satu jam, tergantung jenis kapal dan kondisi laut. Di perjalanan, kamu akan melewati beberapa pulau kecil lain, garis pantai Sumatra Barat, dan bila cuaca cerah, langit yang terasa sangat dekat.
Menyusun Perjalanan Bersama Pemandu Lokal
Sebagai travel vlogger, aku lebih suka bekerja sama dengan pemandu atau operator lokal. Selain untuk keamanan di laut, mereka juga biasanya punya saran terbaik tentang waktu berangkat, titik snorkeling, dan jam paling cantik untuk menikmati pulau.
Kamu bisa memilih paket one day trip yang biasanya sudah termasuk transport perahu dan makan siang, atau paket menginap jika fasilitas penginapan sedang dibuka dan dikelola.
“Berlayar dari Padang ke Pulau Sikuai memberi sensasi transisi yang halus. Kota perlahan mengecil, sementara pulau pulau kecil mulai muncul satu per satu seperti titik titik hijau di atas permukaan biru.”
Kesan Pertama Saat Menjejakkan Kaki di Pulau Sikuai
Begitu perahu bersandar di dermaga dan kakimu menyentuh papan kayu, hal pertama yang terasa adalah perubahan suasana. Kota dengan klakson dan hiruk pikuk hilang begitu saja, digantikan bunyi air dan desiran angin.
Dermaga Kecil dan Panorama Pertama
Dari dermaga, kamu bisa langsung melihat kombinasi pasir, pohon kelapa, dan bangunan di tepi pantai. Air di sekitar dermaga biasanya jernih, memperlihatkan dasar yang berpasir dan beberapa batu karang kecil.
Di depan, garis pantai melengkung lembut. Di belakangnya, ada bukit dan pepohonan hijau yang memberi kedalaman pada pemandangan. Di titik ini, biasanya aku berhenti sebentar, menaruh tas, dan memutar kamera menghadap laut untuk merekam impression pertama.
Suasana Tenang yang Menyergap
Tidak seperti pantai kota yang selalu ramai, Pulau Sikuai cenderung punya suasana tenang. Tentu, jumlah pengunjung bisa bertambah pada akhir pekan dan musim liburan, tetapi pulau ini jarang terasa sesak.
Langkah kaki di pasir terasa lebih pelan. Orang orang cenderung berbicara dengan volume lebih rendah, entah karena lelah perjalanan, atau karena secara tidak sadar mereka menghormati hening yang ditawarkan pulau.
Pantai dan Bawah Laut Pulau Sikuai
Sebagian besar waktu di Pulau Sikuai akan kamu habiskan di sekitar pantai. Di sinilah atraksi utama pulau ini menunggu: pasir, laut, dan dunia bawah laut yang masih menyimpan banyak kejutan kecil.
Pasir Lembut dan Air Hangat
Pantai di Pulau Sikuai memiliki pasir yang cukup halus, nyaman untuk berjalan tanpa alas kaki. Warna pasirnya terang, kontras dengan air yang berwarna hijau kebiruan di tepian dan semakin biru ke arah laut dalam.
Air di permukaan cenderung tenang di area tertentu, terutama saat cuaca baik. Suhunya hangat, tetapi tetap menyegarkan. Berenang beberapa meter dari bibir pantai memberi sensasi melayang di atas karpet pasir dan potongan karang kecil.
Snorkeling di Sekitar Pulau
Untuk kamu yang senang mengintip dunia bawah laut, snorkeling adalah aktivitas wajib. Di sekitar pulau, terutama di titik yang sedikit menjauh dari keramaian dermaga, kamu bisa menemukan terumbu karang, ikan kecil berwarna warni, dan kadang kejutan lain seperti bintang laut.
Kalau membawa kamera underwater, Pulau Sikuai memberi banyak subjek menarik. Tak perlu menyelam terlalu dalam, cukup di kedalaman yang nyaman untuk berdiri pun sudah banyak yang bisa dilihat.
Tetap ingat untuk tidak menginjak karang, tidak menyentuh hewan laut sembarangan, dan tidak meninggalkan sampah di air.

Menikmati Pulau dari Ketinggian
Selain pantai, Pulau Sikuai juga menawarkan jalur ke ketinggian. Ada bukit kecil yang bisa didaki untuk melihat pulau dan laut dari sudut pandang berbeda.
Trekking Ringan ke Bukit
Jalur menuju bukit biasanya berupa jalan setapak yang menanjak. Waktu tempuhnya tidak lama, tetapi cukup untuk membuat napas sedikit terengah, terutama jika kamu membawa peralatan kamera.
Setibanya di atas, rasa lelah akan terbayar. Dari sini, kamu bisa melihat garis pantai, dermaga, bangunan penginapan, serta laut yang membentang hingga ke pulau pulau lain di kejauhan.
Pemandangan ini sangat cocok untuk mengambil foto landscape dan rekaman video pembuka atau penutup vlog. Jika datang saat matahari condong, cahaya yang jatuh miring ke laut menciptakan kilau berlapis di permukaan air.
Sunrise dan Sunset dari Pulau
Tergantung posisi dan musim, kamu bisa menikmati matahari terbit atau tenggelam di sekitar Pulau Sikuai dengan latar laut dan pulau lain. Jika menginap, bangunlah lebih pagi dan berjalan ke titik yang menghadap timur.
Pagi hari di pulau kecil seperti ini biasanya sangat tenang. Hanya ada suara burung dan ombak pelan. Cahaya pertama yang menyentuh permukaan air menciptakan suasana yang sulit dilupakan.
Sore hari, jika langit bersahabat, matahari yang turun akan memberi warna keemasan di pasir dan air. Inilah momen yang sering menjadi favorit untuk duduk diam tanpa banyak bicara.
“Ada hal hal yang tidak perlu terlalu sering direkam karena lebih baik disimpan di kepala. Tetapi aku tetap selalu mengambil beberapa detik video senja di pulau, sebagai pengingat bahwa aku pernah duduk di sana.”
Fasilitas dan Penginapan di Pulau Sikuai
Pulau Sikuai pernah berkembang dengan fasilitas resor yang cukup lengkap, dan seiring waktu kondisinya naik turun. Saat merencanakan perjalanan, penting untuk mengecek informasi terbaru tentang penginapan yang beroperasi.
Penginapan dan Suasana Malam di Pulau
Jika fasilitas menginap sedang aktif, bermalam di Pulau Sikuai memberi pengalaman tambahan. Malam hari, pulau terasa jauh lebih sunyi. Lampu dari bangunan memberikan titik titik hangat di tengah gelapnya laut.
Langit malam di sini bisa sangat cantik ketika cuaca cerah. Jauh dari polusi cahaya kota, bintang bintang terlihat lebih banyak. Menghabiskan waktu duduk di tepi pantai, mendengar suara ombak di kegelapan, adalah salah satu hal yang membuat orang rindu pada pulau kecil.
Fasilitas Pendukung Wisata
Di siang hari, fasilitas seperti warung makan, tempat bilas, dan area duduk biasanya tersedia, walau tidak semewah pantai kota besar. Makanan yang disajikan cenderung sederhana: nasi, lauk, mie, dan minuman segar.
Sebelum berangkat, sebaiknya kamu sudah berkoordinasi dengan operator perjalanan untuk tahu fasilitas apa saja yang berfungsi dan mana yang perlu kamu siapkan sendiri, seperti air minum tambahan atau camilan.
Estimasi Biaya Wisata ke Pulau Sikuai
Besarnya biaya ke Pulau Sikuai bergantung pada dua hal utama: dari mana kamu berangkat dan apakah kamu menginap atau hanya trip harian. Berikut gambaran kasar jika titik awalmu adalah Kota Padang.
Gambaran Biaya Trip Sehari dari Padang
| Kebutuhan | Estimasi Biaya (Rp) | Keterangan |
|---|---|---|
| Sewa kapal pulang pergi Padang Pulau Sikuai | 1.200.000 hingga 2.000.000 | Dibagi 6 hingga 10 orang akan jauh lebih ringan |
| Paket makan siang di pulau | 50.000 hingga 100.000 per orang | Tergantung menu dan kesepakatan |
| Tiket masuk atau biaya retribusi | 20.000 hingga 50.000 per orang | Bisa berbeda tergantung kebijakan pengelola |
| Sewa perlengkapan snorkeling | 30.000 hingga 70.000 per set | Jika tidak membawa sendiri |
| Camilan dan minuman tambahan | 30.000 hingga 60.000 per orang | Dibeli di Padang sebelum berangkat |
Jika biaya kapal dibagi delapan orang, per orang mungkin mengeluarkan sekitar 150.000 hingga 250.000 rupiah untuk transport laut. Ditambah makan, tiket, dan kebutuhan lain, total biaya trip sehari bisa berada di kisaran 250.000 hingga 450.000 rupiah per orang, di luar biaya akomodasi di Padang.
Gambaran Biaya Jika Menginap
Jika kamu memutuskan menginap, tambahkan biaya penginapan yang bisa berkisar ratusan ribu rupiah per malam tergantung tipe kamar dan musim. Biaya makan juga akan bertambah.
Perjalanan menginap satu malam di Pulau Sikuai bisa berada di kisaran 500.000 hingga 1.000.000 rupiah per orang jika berbagi biaya kapal dan memilih penginapan sederhana.
“Pulau Sikuai mengajarkan bahwa kadang yang paling mahal bukan biaya perjalanannya, tetapi keberanian untuk benar benar berhenti sejenak dari rutinitas dan mematikan notifikasi.”

Tips Praktis Berkunjung ke Pulau Sikuai
Pilih Cuaca yang Bersahabat
Musim kemarau biasanya memberi peluang lebih besar untuk mendapatkan laut yang tenang dan langit cerah. Namun, cuaca di laut tetap bisa berubah cepat. Selalu tanyakan kondisi terakhir pada pemilik kapal atau pemandu.
Bawa Perlengkapan Pribadi yang Cukup
Sunblock, topi, kacamata hitam, dan pakaian ganti adalah perlengkapan wajib. Jika kulitmu sensitif, lebih baik membawa kaos renang berlengan panjang.
Jangan lupa membawa kantong tahan air untuk melindungi kamera dan ponsel di atas kapal. Power bank juga penting, terutama jika kamu berniat banyak merekam video.
Jaga Kebersihan Pulau
Pulau kecil seperti Sikuai sangat sensitif terhadap sampah. Bawa kantong sampah sendiri dan pastikan semua kemasan makanan, botol minum, dan tisu kembali bersamamu ke Padang.
Hormati alam dan fasilitas yang ada. Jangan menginjak karang, jangan merusak tanaman, dan jangan membuat keributan berlebihan yang bisa mengganggu pengunjung lain dan hewan di sekitar.
Pulau Sikuai dalam Kenangan Perjalanan
Ketika perahu mulai menjauh dan Pulau Sikuai tampak mengecil di belakang, ada perasaan tertentu yang tertinggal. Campuran antara puas dan sedikit enggan pulang. Di kepala, yang muncul bukan hanya gambar biru laut dan hijau pulau, tetapi juga suara tawa di dermaga, momen hening di atas bukit, dan aroma sederhana dari nasi hangat dan ikan goreng di warung kecil.
Sebagai bagian dari mosaik Wonderful Indonesia, Pulau Sikuai mungkin bukan nama pertama yang muncul di brosur besar pariwisata. Namun justru karena itu, ketika kamu meluangkan waktu untuk datang, ia terasa seperti rahasia kecil yang dibisikkan langsung oleh lautan di lepas pantai Padang.
“Aku selalu percaya, ada pulau pulau yang tidak perlu terlalu ramai untuk bisa disebut indah. Pulau Sikuai adalah salah satunya. Ia cukup dengan menjadi dirinya sendiri, dan itu sudah lebih dari cukup untuk membuatmu ingin kembali.”
Kalau suatu hari kamu singgah di Padang dan punya satu hari yang bisa kamu curi dari jadwal, pertimbangkan untuk mengarahkan langkah ke Pulau Sikuai. Bawa tubuhmu yang lelah, kepalamu yang penuh, dan biarkan pulau kecil di tengah laut itu membantu mengosongkannya perlahan, pelan, dan lembut.
