Ada satu pantai di ujung timur Pulau Jawa yang selalu muncul di kepalaku setiap kali mendengar kata senja. Bukan hanya karena mataharinya yang tenggelam tepat di depan mata, tetapi juga karena siluet bukit kecil di tengah laut yang memerah ketika langit berubah warna. Pantai itu bernama Pantai Pulau Merah, di Banyuwangi, Jawa Timur.
Sebagai travel vlogger yang sering menjelajah sudut sudut Wonderful Indonesia, Pulau Merah selalu terasa istimewa. Di sini, laut, pasir, bukit, dan langit seperti bekerja sama menciptakan panggung yang sempurna. Semua unsur ada, tetapi tidak berlebihan. Cukup untuk membuatmu betah duduk lama tanpa sadar waktu.
“Pertama kali melihat Pulau Merah saat langit oranye keemasan, aku tidak langsung mengangkat kamera. Rasanya sayang jika momen pertama hanya dinikmati lewat layar.”
Di Mana Letak Pantai Pulau Merah
Pantai Pulau Merah berada di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, tepatnya di kawasan pesisir selatan yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia. Dari pusat Kota Banyuwangi, jaraknya masih cukup jauh untuk disebut perjalanan khusus, bukan sekadar mampir sebentar.
Secara visual, pantai ini mudah dikenali. Ada garis pantai yang luas, pasir kecoklatan yang lembut, dan yang paling ikonik, sebuah bukit kecil di lepas pantai yang ditutupi vegetasi hijau. Saat matahari condong ke barat, bukit ini sering tampak kemerahan, menjadi alasan mengapa orang menyebutnya Pulau Merah.
Karakter Pantai dan Ombak
Pantai Pulau Merah menghadap langsung ke laut lepas. Ombaknya bisa cukup kuat pada musim tertentu, sehingga lokasi ini juga digemari peselancar, terutama yang masih kategori pemula dan menengah. Di hari hari tertentu, kamu akan melihat deretan papan selancar berdiri di pasir, menunggu dipakai.
Namun, di area yang lebih dekat ke bibir pantai dan diawasi penjaga, pengunjung masih bisa bermain air dengan aman. Pantai ini cukup landai, sehingga kamu bisa berjalan jauh ke depan ketika air surut.

Sejarah Singkat dan Cerita di Balik Pulau Merah
Nama Pulau Merah bukan sekadar label cantik. Banyak cerita lokal yang beredar, sebagian berkaitan dengan warna tanah dan bukit, sebagian lagi dengan kejadian kejadian alam yang pernah terjadi.
Asal Nama Pulau Merah
Salah satu penjelasan yang sering terdengar adalah bahwa bukit kecil di tengah laut memiliki tanah berwarna kemerahan, yang akan semakin terlihat ketika terkena sinar matahari tertentu. Meskipun sekarang bukit itu ditutupi vegetasi hijau, nama Pulau Merah terlanjur melekat dan menjadi bagian dari identitas pantai.
Ketika senja tiba dan langit memerah, siluet bukit dan pantai terasa berpadu dengan warna yang sama. Di momen seperti itu, nama Pulau Merah terasa sangat pas.
Jejak Bencana dan Kebangkitan
Wilayah pesisir selatan Banyuwangi pernah mengalami bencana tsunami pada masa lalu. Cerita itu masih tersimpan dalam ingatan warga. Namun, seiring waktu, warga bangkit dan perlahan menjadikan pantai pantai di kawasan ini sebagai destinasi wisata. Pulau Merah adalah salah satu contohnya.
Kini, pantai ini tidak hanya menjadi tempat mencari nafkah bagi nelayan, tetapi juga sumber penghasilan baru dari pariwisata. Warung, penginapan, penyewaan papan selancar, dan jasa lokal lainnya tumbuh tanpa menghilangkan nuansa kampung pesisir.
Cara Menuju Pantai Pulau Merah
Perjalanan ke Pulau Merah tidak rumit, tetapi tetap butuh perencanaan. Terutama jika kamu datang dari luar kota atau luar pulau.
Dari Kota Banyuwangi
Jika titik awalmu adalah Kota Banyuwangi, kamu bisa memilih menggunakan kendaraan pribadi, menyewa motor, atau menyewa mobil bersama teman. Waktu tempuh sekitar dua hingga tiga jam tergantung jalur yang kamu ambil dan kondisi lalu lintas.
Jalan menuju Pulau Merah akan membawamu melewati desa desa, kebun, dan beberapa tikungan yang cukup tajam. Di sisi kanan kiri, pemandangan hijau menjadi teman perjalanan. Sesekali, kamu akan melihat gunung di kejauhan dan ladang yang luas.
Papan penunjuk arah menuju Pantai Pulau Merah cukup jelas. Begitu mulai masuk kawasan pesisir, suasana berubah menjadi lebih santai. Semakin dekat ke pantai, udara mulai mengandung aroma garam dan angin laut.
Dari Kota Lain di Jawa
Bagi kamu yang datang dari Surabaya, Malang, atau kota lainnya, pilihan transportasi bisa berupa kereta, bus, atau kendaraan pribadi menuju Banyuwangi terlebih dahulu. Setelah sampai di pusat kota, barulah melanjutkan perjalanan ke Pulau Merah.
Ada juga traveler yang menggabungkan perjalanan ke Pulau Merah dengan agenda menyeberang ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang. Jadinya, Pulau Merah menjadi salah satu persinggahan manis sebelum menyebrang ke pulau seberang.
“Salah satu hal yang paling kusuka dari perjalanan menuju Pulau Merah adalah transisinya. Dari jalan kota, masuk ke desa, lalu tiba tiba laut terbuka lebar di depan mata.”
Kesan Pertama Menginjakkan Kaki di Pantai Pulau Merah
Begitu melewati pintu masuk dan berjalan menuju pasir, kamu akan langsung melihat hamparan pantai yang luas. Di kejauhan, bukit kecil yang ikonik itu berdiri tenang di tengah laut. Di sisi lain, garis pegunungan menutup cakrawala daratan.
Garis Pantai yang Luas
Salah satu hal yang membuat Pulau Merah terasa lega adalah garis pantainya yang lebar dan panjang. Saat air surut, kamu bisa melihat lapisan pasir yang mengkilap terkena air tipis, menciptakan efek cermin yang indah.
Pantai ini memberi ruang bagi semua orang. Ada area untuk keluarga bermain air, area untuk peselancar menunggu ombak, dan area untuk pengunjung yang hanya ingin duduk di bawah payung sambil memandang laut.
Bukit Kecil di Tengah Laut
Bukit yang disebut Pulau Merah itu sendiri menjadi fokus pandangan. Saat air surut sangat rendah, kadang ada jalur pasir yang membuat bukit ini terasa lebih dekat. Namun demi keamanan dan kelestarian, ada aturan yang perlu dipatuhi tentang seberapa jauh pengunjung boleh mendekat.
Di lensa kamera, bukit ini adalah subjek yang luar biasa fotogenik. Dari berbagai sudut, ia selalu berhasil mencuri perhatian, apalagi saat langit sedang berwarna dramatis.
Aktivitas di Pantai Pulau Merah
Pantai ini bukan hanya untuk dipandangi. Banyak hal yang bisa kamu lakukan, baik yang memacu adrenalin maupun yang membuatmu rileks.
Selancar untuk Pemula Hingga Menengah
Pulau Merah telah lama dikenal sebagai salah satu spot selancar yang bersahabat bagi pemula dan peselancar tingkat menengah. Ombaknya tidak sedahsyat beberapa spot terkenal lain di Jawa, tetapi cukup menantang untuk belajar.
Di pinggir pantai, ada tempat penyewaan papan selancar dan instruktur lokal yang bisa membantumu mengenal dasar dasar surfing. Mereka akan membantu memilih papan, memberi instruksi mengenai posisi tubuh, dan menemanimu di air.
Bagi travel vlogger, momen belajar selancar dengan latar bukit Pulau Merah adalah konten yang sangat kuat. Bahkan jatuh bangun di air pun bisa menjadi bagian cerita yang menyenangkan.
Berjalan Menyusuri Pantai
Jika selancar bukan gaya liburanmu, berjalan santai menyusuri garis pantai adalah aktivitas yang sama berharganya. Nikmati tekstur pasir di bawah kaki, dengarkan suara ombak yang terus menerus datang dan pergi, dan biarkan pikiran ikut surut bersama air.
Kamu bisa berjalan di pagi hari saat matahari belum terlalu menyengat, atau di sore hari sambil menunggu matahari turun. Setiap jam punya nuansa yang berbeda.
Menikmati Senja di Pulau Merah
Senja di Pulau Merah adalah salah satu highlight yang tidak boleh dilewatkan. Saat matahari mulai turun, langit perlahan berubah warna. Dari biru, menjadi kuning, oranye, kemudian kadang memunculkan sedikit ungu.
Pantulan cahaya itu jatuh ke permukaan laut dan pasir basah, menciptakan pemandangan yang sulit diungkap hanya dengan kata kata. Banyak pengunjung yang memilih duduk diam, beberapa sibuk memotret, sedangkan yang lain berjalan ke arah air seolah ingin mendekati matahari yang semakin rendah.
“Buatku, senja di Pulau Merah bukan hanya soal matahari yang tenggelam, tapi juga soal percakapan kecil, tawa, dan momen ketika semua orang tanpa sadar menatap ke arah yang sama.”
Fasilitas dan Suasana di Sekitar Pantai
Sebagai destinasi yang terus berkembang, Pantai Pulau Merah kini sudah dilengkapi fasilitas yang cukup nyaman untuk pengunjung.
Warung, Gazebo, dan Toilet
Di sekitar area parkir dan pinggir pantai, kamu akan menemukan deretan warung yang menjual makanan dan minuman. Mulai dari ikan bakar, mie goreng, hingga kelapa muda segar.
Ada pula gazebo dan bangku bangku sederhana yang bisa kamu sewa atau gunakan untuk berteduh. Fasilitas toilet dan kamar bilas juga tersedia, meski tetap perlu kamu cek kebersihannya satu per satu.
Penginapan di Sekitar Pantai
Di sekitar Pulau Merah, mulai bermunculan homestay, losmen, dan penginapan sederhana. Beberapa di antaranya dikelola langsung oleh warga sekitar. Menginap di sini memberi kesempatan untuk merasakan suasana pagi dan malam di kawasan pantai, tanpa harus pulang ke kota.
Jika ingin pilihan yang lebih beragam, kamu bisa menginap di pusat Kota Banyuwangi, lalu melakukan perjalanan harian ke Pulau Merah. Pilihan ini cocok jika kamu ingin menjelajah beberapa destinasi lain di Banyuwangi.
Kuliner di Sekitar Pantai Pulau Merah
Makan di dekat pantai selalu punya cita rasa sendiri. Bukan hanya soal makanan, tetapi juga cara angin laut dan suara ombak menjadi bumbu tambahan.
Ikan Bakar dan Olahan Laut
Menu wajib di sekitar Pantai Pulau Merah tentu saja adalah ikan bakar. Ikan segar hasil tangkapan nelayan diolah dengan bumbu sederhana, lalu dibakar di atas bara. Disajikan bersama sambal, lalapan, dan nasi hangat.
Selain ikan, ada juga cumi, udang, dan kadang kerang. Rasanya semakin nikmat ketika kamu menyantapnya dengan pemandangan laut tepat di depan mata.
Camilan dan Minuman Sederhana
Untuk camilan, kamu bisa menemukan gorengan, mie instan, dan jajanan ringan lain. Minuman yang paling sering dipesan tentu saja kelapa muda, es teh, kopi, dan minuman hangat.
Di sela sela mengambil gambar, duduk sebentar di warung, menyeruput kopi sambil menghapus pasir dari kaki adalah momen yang tampak sederhana tetapi sering menjadi favorit dalam ingatan.

Estimasi Biaya Perjalanan ke Pantai Pulau Merah
Buat kamu yang suka merencanakan anggaran terlebih dahulu, berikut gambaran kasar biaya perjalanan ke Pantai Pulau Merah dari Kota Banyuwangi untuk dua hari satu malam.
Gambaran Biaya Dari Banyuwangi
| Kebutuhan | Estimasi Biaya (Rp) | Keterangan |
|---|---|---|
| Sewa motor 2 hari | 120.000 hingga 180.000 | Bisa lebih murah jika pandai nego |
| Bensin PP dan keliling | 40.000 hingga 70.000 | Tergantung jarak dan gaya berkendara |
| Tiket masuk pantai | 10.000 hingga 25.000 per orang | Bisa berbeda saat hari libur |
| Parkir motor | 5.000 hingga 10.000 per hari | Sesuaikan kebijakan pengelola |
| Penginapan dekat pantai 1 malam | 150.000 hingga 300.000 | Homestay atau losmen sederhana |
| Makan 3 hingga 4 kali | 80.000 hingga 150.000 per orang | Warung lokal dan warung pantai |
| Camilan dan minum | 30.000 hingga 60.000 per orang | Kelapa muda, kopi, jajanan |
| Sewa papan selancar | 50.000 hingga 150.000 | Tergantung durasi dan jenis papan |
Jika dijumlahkan, untuk satu orang yang berbagi kamar dengan teman, total biaya bisa berada di kisaran 300.000 hingga 600.000 rupiah untuk dua hari satu malam, di luar biaya perjalanan menuju Banyuwangi dari kota asal.
Tentu saja, angka ini bisa turun jika kamu membawa bekal sendiri, tidak menyewa papan selancar, atau memilih penginapan paling sederhana. Sebaliknya, bisa naik jika kamu ingin makan di tempat yang lebih nyaman atau menambah aktivitas lain.
“Buatku, Pulau Merah adalah contoh bahwa liburan berkualitas tidak selalu identik dengan angka besar. Yang penting, tahu apa yang ingin kamu cari, lalu sesuaikan anggaran dengan jujur.”
Tips Praktis Berkunjung ke Pantai Pulau Merah
Sebelum berangkat, ada beberapa hal yang sebaiknya kamu perhatikan agar perjalanan terasa lancar dan nyaman.
Waktu Terbaik untuk Berkunjung
Musim kemarau biasanya menjadi waktu terbaik. Langit cenderung lebih cerah, ombak lebih mudah diprediksi, dan senja lebih sering menampilkan warna dramatik.
Jika datang saat musim hujan, tetap bisa menikmati pantai, tetapi siapkan jas hujan atau payung. Jalanan bisa lebih licin, dan ombak berpotensi lebih besar.
Perlengkapan yang Perlu Dibawa
Bawa pakaian yang ringan, pakaian ganti, dan perlengkapan renang. Sunblock, topi, dan kacamata hitam sangat membantu melindungi kulit dan mata.
Jika kamu berniat membuat banyak konten, jangan lupa membawa pelindung air untuk kamera atau ponsel, serta kantong tahan air untuk menyimpan barang penting.
Sikap di Pantai
Jaga kebersihan. Jangan meninggalkan sampah di pasir atau di air. Hormati aturan keselamatan yang dipasang pengelola. Jika ada bendera atau tanda yang menunjukkan area berbahaya, jangan memaksakan diri bermain di sana.
Berinteraksilah dengan warga lokal dengan ramah. Banyak dari mereka yang bangga pada pantai ini, dan senang bercerita jika kamu mau mendengarkan.
Pantai Pulau Merah dalam Kenangan Perjalanan
Ketika motor mulai menjauh dan suara ombak perlahan menghilang, Pantai Pulau Merah biasanya tetap tertinggal di kepala. Dalam bentuk kilasan pasir yang mengkilap, bukit kecil yang memerah saat senja, dan rasa hangat di kulit yang masih menyimpan sisa matahari.
Sebagai bagian dari cerita Wonderful Indonesia, Pulau Merah mengingatkanku bahwa pesona negeri ini tidak hanya berada di tempat yang sudah super terkenal. Di ujung Jawa Timur, ada satu pantai dengan bukit kecil di tengah laut yang siap menyambut siapa saja yang bersedia menempuh perjalanan ke sana.
“Mungkin suatu hari, ketika aku kembali lagi ke Banyuwangi, aku tidak akan langsung mencari destinasi baru. Aku akan kembali duduk di pasir Pulau Merah, menunggu senja, dan membiarkan langit sekali lagi melukis bukit kecil itu dengan warna yang belum pernah sama.”
Pantai Pulau Merah bukan hanya tentang foto siluet bukit dan matahari tenggelam. Ia juga tentang perjalanan, tawa di warung ikan bakar, percakapan dengan warga, dan langkah langkah kecil di pasir yang mungkin akan hilang disapu ombak, tetapi tidak pernah benar benar hilang dari ingatan.
