Soto Lamongan merupakan salah satu kuliner khas Jawa Timur yang sudah mendunia berkat cita rasanya yang khas. Kuah kuning yang gurih, aroma rempah yang menggoda, serta taburan koya yang khas membuat soto ini selalu dirindukan oleh siapa pun yang pernah mencicipinya. Bagi masyarakat Indonesia, terutama para perantau asal Lamongan, soto ini bukan sekadar makanan, melainkan kenangan yang melekat erat dengan suasana kampung halaman.
“Aroma soto Lamongan yang mengepul dari dapur selalu berhasil membangkitkan nostalgia, seolah membawa kembali ke pagi-pagi hangat di rumah dengan suara ayam berkokok dan tawa keluarga.”
Sejarah dan Asal Usul Soto Lamongan
Sebelum memulai langkah pembuatan, menarik untuk memahami lebih dalam tentang asal-usul soto Lamongan yang kini menjadi ikon kuliner Jawa Timur.
Asal Mula dan Persebaran
Soto Lamongan berasal dari Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki banyak perantau sukses di bidang kuliner, Lamongan melahirkan berbagai jenis soto yang kini tersebar di seluruh Indonesia. Penjualnya mudah dikenali dengan gerobak khas bertuliskan “Soto Lamongan Asli”.
Keunikan soto Lamongan terletak pada penggunaan bubuk koya yang terbuat dari campuran kerupuk udang dan bawang putih goreng. Cita rasa gurih dari koya ini menjadi pembeda soto Lamongan dengan jenis soto lain seperti soto Betawi atau soto Kudus.
“Bubuk koya pada soto Lamongan bukan hanya pelengkap, tapi nyawa dari kelezatannya. Tanpa koya, soto ini seperti kehilangan karakter sejatinya.”
Filosofi di Balik Soto Lamongan
Bagi masyarakat Lamongan, soto bukan hanya hidangan, melainkan simbol kebersamaan. Pembuatan soto biasanya dilakukan saat ada acara keluarga besar atau hajatan desa. Proses memasaknya yang panjang menciptakan momen interaksi sosial antaranggota keluarga.
Selain itu, perpaduan rasa gurih, asam dari jeruk nipis, dan pedas dari sambal mencerminkan kehidupan masyarakat Jawa Timur yang hangat, kuat, dan penuh semangat.

Ciri Khas Soto Lamongan Dibanding Soto Lain
Banyak daerah di Indonesia memiliki soto khas masing-masing, namun soto Lamongan memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya istimewa.
Kuah Kuning yang Gurih
Soto Lamongan memiliki kuah berwarna kuning cerah yang berasal dari kunyit dan rempah pilihan. Warna ini bukan sekadar estetika, melainkan hasil dari proses masak yang panjang dan hati-hati agar rempah benar-benar meresap ke dalam kaldu ayam.
Taburan Bubuk Koya
Inilah elemen paling khas dari soto Lamongan. Bubuk koya yang terbuat dari kerupuk udang goreng dan bawang putih menambah rasa gurih alami pada kuah soto. Ketika ditaburkan di atas kuah panas, koya akan menciptakan lapisan lembut dan aroma khas yang menggoda.
Daging Ayam Suwir
Berbeda dari beberapa soto lain yang menggunakan potongan daging besar, soto Lamongan menggunakan ayam yang disuwir halus. Ini membuat rasa rempah lebih menyatu dengan setiap suapan.
“Kelezatan soto Lamongan ada pada keseimbangan: kuah yang lembut, suwiran ayam yang gurih, dan koya yang menambah dimensi rasa.”
Bahan dan Bumbu Soto Lamongan
Untuk membuat soto Lamongan autentik, Anda perlu menyiapkan bahan-bahan utama serta bumbu rempah yang tepat agar hasilnya sesuai seperti buatan warung Lamongan asli.
Bahan Utama
- 1 ekor ayam kampung (sekitar 1 kg)
- 2 liter air untuk merebus kaldu
- 2 batang serai, digeprek
- 3 lembar daun jeruk purut
- 2 lembar daun salam
- 3 cm lengkuas, digeprek
- Garam dan gula secukupnya
- Minyak untuk menumis
Bumbu Halus
- 8 siung bawang merah
- 6 siung bawang putih
- 4 butir kemiri, disangrai
- 3 cm kunyit, dibakar
- 2 cm jahe
- 1 sdt ketumbar sangrai
- ½ sdt merica bubuk
Pelengkap
- Tauge, bihun, dan kol iris tipis
- Telur rebus
- Seledri dan daun bawang, iris halus
- Jeruk nipis
- Sambal rawit
- Bawang goreng
- Bubuk koya (campuran kerupuk udang dan bawang putih goreng ditumbuk halus)
Langkah-Langkah Membuat Soto Lamongan
Membuat soto Lamongan membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Proses memasaknya bisa memakan waktu sekitar 1 hingga 2 jam, tergantung jenis ayam yang digunakan.
1. Rebus Ayam untuk Kaldu
Cuci bersih ayam kemudian rebus hingga air mendidih. Buang air rebusan pertama untuk menghilangkan bau amis, lalu ganti dengan air baru. Rebus kembali hingga ayam setengah empuk.
Tambahkan serai, daun salam, daun jeruk, dan lengkuas ke dalam panci. Biarkan mendidih perlahan agar aroma rempah keluar maksimal.
2. Tumis Bumbu Halus
Panaskan sedikit minyak di wajan. Tumis bumbu halus hingga harum dan matang. Tumisan ini akan menjadi dasar kuah soto yang kaya rasa. Setelah matang, masukkan ke dalam rebusan ayam.
“Aroma tumisan bumbu soto Lamongan yang mulai merebak di dapur adalah pertanda bahwa cita rasa Nusantara sebentar lagi siap dinikmati.”
3. Masak Hingga Kaldu Mengental
Masak ayam dengan api kecil selama 45 menit agar bumbu meresap sempurna ke dalam daging. Setelah matang, angkat ayam dan suwir halus. Saring kuah agar bersih dari ampas rempah.
4. Siapkan Pelengkap dan Koya
Seduh bihun atau soun dengan air panas hingga lunak, tiriskan. Goreng kerupuk udang dan bawang putih hingga garing, lalu haluskan bersama hingga menjadi bubuk koya.
5. Penyajian
Masukkan bihun, kol, tauge, dan suwiran ayam ke dalam mangkuk. Siram dengan kuah panas, lalu beri topping telur rebus, seledri, daun bawang, dan taburan koya. Tambahkan sambal dan perasan jeruk nipis sesuai selera.
“Tak ada yang lebih nikmat dari menyeruput kuah soto Lamongan panas di sore hari sambil menikmati hujan yang turun pelan-pelan.”
Tips Rahasia Agar Soto Lamongan Lebih Lezat
Agar cita rasa soto Lamongan buatan Anda menyerupai buatan warung Lamongan legendaris, ada beberapa tips yang bisa diterapkan:
Gunakan Ayam Kampung
Ayam kampung memiliki tekstur daging yang lebih padat dan cita rasa kaldu yang lebih gurih dibanding ayam negeri. Jika menggunakan ayam negeri, tambahkan sedikit tulang ayam atau ceker untuk memperkaya rasa.
Jangan Lupa Tumis Bumbu Hingga Matang
Proses menumis bumbu harus benar-benar tuntas agar aroma bawang dan rempah keluar sempurna. Bumbu yang kurang matang akan membuat kuah terasa langu.
Rebus dengan Api Kecil
Gunakan api kecil saat merebus agar kaldu jernih dan bumbu meresap sempurna. Proses ini membutuhkan kesabaran, tetapi hasilnya sangat memuaskan.
Tambahkan Sedikit Gula Jawa
Beberapa penjual soto Lamongan menambahkan sejumput gula Jawa untuk memberikan efek gurih manis yang seimbang di lidah.
“Rahasia kelezatan soto bukan hanya pada bahan, tetapi pada kesabaran di setiap tahap memasak. Dari tumisan bumbu hingga rebusan kaldu, semuanya butuh cinta dan waktu.”
Variasi Soto Lamongan di Berbagai Daerah
Seiring penyebaran para perantau Lamongan, soto ini mengalami beberapa adaptasi di berbagai wilayah Indonesia.
Soto Lamongan dengan Santan
Di beberapa daerah, seperti di pesisir utara Jawa, soto Lamongan dibuat dengan tambahan santan agar kuah lebih kental dan lembut.
Soto Lamongan Campur Ceker
Varian ini menambahkan ceker ayam ke dalam sajian, memberikan tekstur kenyal dan memperkaya kaldu. Biasanya ditemukan di warung soto kaki lima.
Soto Lamongan Rumahan
Versi rumahan biasanya lebih sederhana, dengan bumbu yang disesuaikan dan porsi sayuran yang lebih banyak. Namun rasa khasnya tetap terasa karena keberadaan koya.

Nutrisi dan Manfaat Soto Lamongan
Selain lezat, sotoLamongan juga mengandung berbagai nutrisi penting bagi tubuh.
- Protein: Dari daging ayam yang menjadi sumber energi dan pembangun otot.
- Vitamin dan Mineral: Dari sayuran pelengkap seperti kol, seledri, dan tauge.
- Antioksidan: Dari rempah-rempah seperti kunyit dan jahe yang memiliki efek antiinflamasi.
Namun, seperti makanan berlemak lainnya, konsumsi soto sebaiknya dilakukan dengan porsi seimbang.
Pandangan Pribadi Penulis
“Bagi saya, sotoLamongan bukan sekadar makanan, tapi pengalaman. Setiap kali mencicipinya, saya seperti kembali ke masa kecil, duduk di kursi plastik biru di warung pinggir jalan, menunggu sepiring nasi hangat disiram kuah soto yang wangi.”
SotoLamongan mengajarkan kita bahwa cita rasa sejati tidak selalu datang dari bahan mahal, melainkan dari ketulusan dan tradisi yang dijaga turun-temurun. Setiap sendok kuahnya adalah kisah tentang kesederhanaan yang penuh cinta.
Warisan Rasa yang Tak Lekang Waktu
SotoLamongan bukan sekadar hidangan, melainkan simbol dari kekayaan kuliner Indonesia. Di balik kuah kuningnya tersimpan filosofi kerja keras, kebersamaan, dan kecintaan terhadap budaya. Dengan memasak soto ini di rumah, kita turut melestarikan warisan kuliner Nusantara yang tak ternilai.
“Selama masih ada dapur yang hangat dan tangan-tangan sabar yang mau menumis bumbu, sotoLamongan akan terus hidup, menjadi penghubung antara masa lalu dan masa kini di setiap sendoknya.”
