Semur Betawi merupakan salah satu kuliner tradisional yang tak pernah kehilangan tempat di hati masyarakat Indonesia, terutama di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Hidangan ini menjadi simbol kekayaan budaya kuliner Betawi yang memadukan cita rasa gurih, manis, dan rempah yang begitu kuat. Biasanya, semur Betawi disajikan saat acara-acara besar seperti Lebaran, hajatan keluarga, hingga perayaan hari besar lainnya. Kuahnya yang berwarna cokelat kehitaman dengan aroma rempah yang khas membuat siapa pun tergoda untuk menyantapnya bersama nasi hangat.
“Semur Betawi bagi saya bukan sekadar makanan, melainkan kenangan masa kecil. Aroma kayu manis dan kecap manis yang menyatu selalu membuat saya teringat suasana dapur nenek yang hangat dan penuh cerita.”
Mengenal Asal Usul dan Filosofi Semur Betawi
Sebelum kita membahas cara memasak semur Betawi, penting untuk memahami asal usulnya. Hidangan ini tak hanya lezat, tapi juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang dalam.
Sejarah Panjang Semur Betawi
Istilah semur berasal dari kata Belanda “smoor” yang berarti rebusan daging dengan bumbu bawang dan tomat. Ketika budaya kuliner Eropa bertemu dengan budaya lokal Betawi pada masa kolonial, terciptalah semur versi Indonesia. Orang Betawi kemudian mengadaptasi teknik merebus ala Belanda dengan menambahkan bumbu rempah khas Nusantara dan kecap manis sebagai pemberi warna serta rasa gurih manis.
Semur Betawi menjadi kuliner khas yang menggambarkan akulturasi budaya, yakni perpaduan antara tradisi kuliner Timur dan Barat. Hidangan ini diwariskan secara turun-temurun, dan resepnya terus mengalami penyesuaian sesuai selera masing-masing keluarga.
Filosofi di Balik Kuah Gelap yang Kaya Rasa
Kuah berwarna cokelat kehitaman pada semur Betawi bukan hanya sekadar tampilan, tetapi juga mencerminkan filosofi kehidupan masyarakat Betawi: sederhana, tapi penuh rasa. Setiap unsur bumbu seperti pala, kayu manis, cengkeh, dan lada memiliki makna kebersamaan, kekuatan, dan kehangatan keluarga.
“Mungkin inilah sebabnya semur Betawi selalu hadir di meja makan keluarga saat Lebaran. Kuahnya yang kental dan hangat seperti mempersatukan rasa dan kenangan di setiap sendokannya.”

Bahan-Bahan untuk Membuat Semur Betawi Asli
Untuk membuat semur Betawi yang autentik, diperlukan bahan-bahan yang tepat dan kualitas terbaik agar cita rasanya maksimal.
Bahan Utama
- 1 kilogram daging sapi (bagian sengkel, sandung lamur, atau paha atas)
- 3 sendok makan minyak goreng untuk menumis
- 2 liter air untuk merebus
- 4 butir kentang (kupas, potong besar, goreng setengah matang)
- 3 butir telur rebus (opsional)
Bumbu Halus
- 10 siung bawang merah
- 6 siung bawang putih
- 4 butir kemiri sangrai
- 1 sendok teh ketumbar sangrai
- ½ sendok teh lada putih
- 1 sendok teh pala bubuk
- 1 ruas jahe
Bumbu Utuh dan Pelengkap
- 2 batang kayu manis ukuran kecil
- 3 butir cengkeh
- 2 lembar daun salam
- 1 batang serai (memarkan)
- 1 ruas lengkuas (memarkan)
- 200 mililiter kecap manis
- 1 sendok makan gula merah sisir
- Garam dan kaldu bubuk secukupnya
- Bawang goreng untuk taburan
Tips Memilih Daging
Daging yang ideal untuk semur Betawi adalah yang memiliki sedikit lemak agar tekstur kuah menjadi lebih gurih. Sandung lamur adalah bagian yang paling disarankan karena seratnya empuk dan mudah menyerap bumbu. Jika ingin versi rendah lemak, bisa juga menggunakan daging has dalam.
Langkah-Langkah Memasak Semur Betawi
Membuat semur Betawi memang membutuhkan waktu dan kesabaran, tetapi hasil akhirnya dijamin sepadan dengan usaha yang dilakukan.
Tahap 1: Menyiapkan dan Merebus Daging
Cuci bersih daging sapi, lalu potong menjadi ukuran sedang. Rebus dalam air mendidih hingga setengah empuk, kemudian tiriskan. Air rebusan pertama ini sebaiknya dibuang untuk menghilangkan kotoran dan bau prengus daging.
Rebus kembali dengan air baru sekitar 1,5 liter. Biarkan hingga daging menjadi lebih lunak. Proses perebusan ini akan membantu menghasilkan kaldu alami yang menjadi dasar kuah semur.
Tahap 2: Menumis Bumbu
Haluskan semua bahan bumbu menggunakan blender atau ulekan. Tumis bumbu halus dalam minyak panas hingga harum dan matang sempurna. Tambahkan rempah-rempah seperti kayu manis, cengkeh, daun salam, serai, dan lengkuas. Tumis hingga aroma rempah benar-benar keluar.
Tahap 3: Memasak Daging dengan Bumbu
Masukkan bumbu tumis ke dalam panci rebusan daging. Aduk rata dan masak dengan api kecil agar bumbu meresap ke dalam serat daging. Tambahkan kecap manis dan gula merah, lalu aduk perlahan hingga warna kuah menjadi cokelat pekat.
Masak selama 30–45 menit dengan api kecil sambil sesekali diaduk agar kuah tidak gosong di dasar panci. Pada tahap ini, aroma khas semur Betawi mulai tercium dengan kuat.
Tahap 4: Menambahkan Kentang dan Telur
Setelah daging empuk dan bumbu meresap, tambahkan kentang goreng setengah matang dan telur rebus ke dalam panci. Masak kembali hingga kuah mulai mengental dan semua bahan menyatu dengan sempurna. Koreksi rasa, tambahkan garam dan kaldu bubuk jika diperlukan.
Tahap 5: Penyajian
Angkat semur setelah kuah mengental dan minyak mulai muncul di permukaan. Sajikan semur Betawi di mangkuk besar, taburi dengan bawang goreng untuk menambah aroma dan rasa gurih. Hidangkan bersama nasi putih hangat, acar mentimun, atau sambal bajak khas Betawi.
“Rahasia kelezatan semur Betawi bukan hanya pada bumbunya, tetapi juga pada kesabaran memasaknya. Proses memasak dengan api kecil membuat setiap rempah menyatu dengan sempurna.”

Tips Agar Semur Betawi Makin Istimewa
Setiap keluarga memiliki cara tersendiri dalam membuat semur Betawi. Namun, ada beberapa tips penting agar hasilnya lebih lezat dan aromanya tahan lama.
Gunakan Kecap Manis Berkualitas
Kecap adalah jiwa dari semur Betawi. Pilih kecap manis yang memiliki rasa seimbang antara manis, gurih, dan pekat. Gunakan dalam jumlah cukup agar kuah menjadi hitam mengilap.
Masak dengan Api Kecil
Masak dengan api kecil selama minimal 1 jam agar bumbu meresap dengan sempurna ke dalam daging. Hindari memasak dengan api besar karena bisa membuat daging keras dan kuah cepat mengering.
Biarkan Semur Menginap Semalam
Jika memungkinkan, biarkan semur disimpan semalaman dan panaskan kembali keesokan harinya. Rasa semur akan semakin dalam karena bumbu sudah benar-benar menyerap ke dalam daging dan kentang.
Variasi Semur Betawi
Beberapa keluarga Betawi menambahkan bahan lain seperti tahu, tempe, atau telur puyuh. Ada juga yang menambahkan sedikit santan untuk menambah kekentalan dan rasa gurih.
Nilai Gizi dan Kandungan dalam Semur Betawi
Selain lezat, semur Betawi juga mengandung berbagai nutrisi penting dari bahan-bahan alami yang digunakan.
Kandungan Gizi Utama
- Protein: Daging sapi adalah sumber protein hewani berkualitas tinggi.
- Karbohidrat: Kentang memberikan karbohidrat kompleks sebagai sumber energi.
- Zat Besi dan Seng: Diperlukan untuk pembentukan darah dan menjaga daya tahan tubuh.
- Vitamin C dan Antioksidan: Diperoleh dari bumbu seperti bawang, pala, dan cengkeh yang juga bersifat antiradang.
Meski bergizi, konsumsi semur Betawi sebaiknya tetap dalam porsi seimbang karena kandungan lemaknya cukup tinggi.

Filosofi dan Makna Sosial Semur Betawi
Semur Betawi bukan hanya makanan, tetapi juga bagian dari identitas masyarakat Betawi. Hidangan ini sering disajikan pada momen kebersamaan sebagai simbol persaudaraan.
Hidangan untuk Momen Istimewa
Dalam tradisi Betawi, semur selalu hadir di meja makan saat Lebaran. Ini bukan tanpa alasan. Kuahnya yang manis menggambarkan harapan akan kehidupan yang penuh berkah dan kebahagiaan.
Simbol Keakraban dan Kebersamaan
Semur Betawi juga menjadi lambang keakraban. Hidangan ini biasanya dimasak dalam jumlah besar untuk dibagikan kepada tetangga atau tamu yang datang berkunjung.
“Di balik setiap panci semur Betawi, ada cerita tentang keluarga yang berkumpul, tawa yang mengalir, dan kehangatan yang tak tergantikan.”
Semur Betawi, Warisan Kuliner yang Harus Dijaga
Semur Betawi bukan hanya resep turun-temurun, tetapi juga warisan budaya kuliner Indonesia yang kaya akan nilai sejarah dan filosofi. Dalam setiap sendok kuahnya, kita bisa merasakan perpaduan rempah-rempah Nusantara yang kuat dan kelembutan daging yang dimasak dengan penuh kesabaran.
Hidangan ini mengajarkan kita tentang arti kesederhanaan, kebersamaan, dan cinta pada tradisi. Maka, jangan ragu untuk mencoba resep ini di rumah dan rasakan sendiri kelezatannya.
“Membuat semurBetawi adalah cara saya menghormati tradisi. Karena dari aroma dan rasanya, kita belajar bahwa cita rasa terbaik lahir dari kesabaran dan cinta terhadap budaya sendiri.”
