Makassar, kota pelabuhan yang ramai di pesisir barat daya Sulawesi Selatan, memiliki banyak kisah yang terukir dalam sejarah maritim Nusantara. Salah satu saksi bisu masa lalu itu adalah Benteng Rotterdam. Bangunan bersejarah ini bukan sekadar peninggalan kolonial Belanda, tetapi juga jejak kejayaan Kerajaan Gowa-Tallo. Sebagai travel vlogger Wonderful Indonesia, berkunjung ke Benteng Rotterdam membuat saya merasa seperti melangkah kembali ke abad ke-17, ketika Makassar menjadi pusat perdagangan internasional.
Lokasi dan Akses Menuju Benteng Rotterdam
Dimana Letaknya?
Benteng Rotterdam terletak di Jalan Ujung Pandang No.1, Kelurahan Bulogading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Lokasinya strategis, dekat dengan Pantai Losari dan kawasan wisata kuliner.
Cara Menuju ke Benteng Rotterdam
- Dari Bandara Sultan Hasanuddin: Perjalanan memakan waktu sekitar 30–40 menit menggunakan taksi atau transportasi online.
- Dari Pelabuhan Soekarno-Hatta: Hanya sekitar 15 menit berkendara.
- Transportasi Lokal: Becak motor (bentor) dan angkutan kota tersedia untuk menuju lokasi.

Sejarah Singkat Benteng Rotterdam
Awalnya, benteng ini dibangun oleh Raja Gowa ke-9 pada tahun 1545 dengan nama Benteng Ujung Pandang, terbuat dari tanah liat dan kayu. Pada masa Raja Gowa ke-14, benteng diperkuat dengan batu padas dari karang.
Pada 1667, setelah Perjanjian Bongaya, benteng ini jatuh ke tangan Belanda dan diubah namanya menjadi Fort Rotterdam. Benteng ini dijadikan pusat pemerintahan VOC di Makassar, serta basis perdagangan rempah-rempah di wilayah timur Indonesia.
Arsitektur dan Keunikan Benteng Rotterdam
Gaya Eropa Berpadu Lokal
Benteng Rotterdam memiliki bentuk unik menyerupai penyu yang sedang merangkak menuju laut, melambangkan kebudayaan Bugis-Makassar. Dinding benteng setinggi sekitar 7 meter dan tebal 2 meter, dibangun dari batu karang kokoh.
Tata Letak Bangunan
Di dalam benteng terdapat beberapa bangunan bersejarah, seperti:
- Barak prajurit
- Rumah tinggal gubernur VOC
- Gudang rempah-rempah
- Penjara Pangeran Diponegoro, yang diasingkan di sini pada 1830 hingga wafatnya pada 1855.
Daya Tarik Wisata di Benteng Rotterdam
Museum La Galigo
Salah satu daya tarik utama di dalam benteng adalah Museum La Galigo, yang menyimpan koleksi sejarah Sulawesi Selatan, mulai dari artefak prasejarah, peninggalan kerajaan, hingga budaya maritim.
Spot Fotografi
Arsitektur klasik dengan dinding tebal, pintu kayu besar, dan jendela bergaya kolonial menjadikan benteng ini tempat favorit untuk fotografi, baik prewedding maupun street photography.
Event Budaya
Benteng Rotterdam sering menjadi lokasi acara seni dan budaya, seperti pameran, festival musik tradisional, dan pertunjukan tari.
Aktivitas Wisata yang Bisa Dilakukan
- Tur sejarah: Menjelajahi area benteng dengan pemandu untuk memahami kisah masa lalu.
- Berburu foto Instagramable: Banyak spot unik dengan nuansa vintage.
- Mengunjungi Museum La Galigo: Mengenal lebih dekat budaya Bugis-Makassar.
- Berjalan di sekitar kawasan Pantai Losari: Hanya beberapa menit dari benteng.

Kuliner Khas di Sekitar Benteng Rotterdam
Setelah berkeliling benteng, wisata kuliner di sekitar area menjadi pilihan tepat:
- Coto Makassar: Sup daging sapi dengan kuah kacang kental.
- Pallubasa: Hidangan daging berkuah gurih dengan kelapa sangrai.
- Konro Bakar: Iga sapi bakar berlumur bumbu khas Makassar.
- Es Pisang Ijo: Dessert manis dan segar khas Sulawesi Selatan.
Rekomendasi Penginapan di Dekat Benteng Rotterdam
- Aston Makassar Hotel & Convention Center: Hotel bintang 4 dengan fasilitas lengkap.
- Hotel Santika Makassar: Dekat dengan pusat kota dan kuliner.
- Losari Beach Hotel: Akses mudah ke pantai dan area wisata.
Estimasi Biaya Wisata ke Benteng Rotterdam (2 Hari 1 Malam di Makassar)
Kebutuhan | Estimasi Biaya per Orang (IDR) |
---|---|
Tiket pesawat Jakarta–Makassar PP | 2.000.000 – 3.500.000 |
Transportasi lokal | 100.000 – 300.000 |
Tiket masuk benteng & museum | 10.000 – 20.000 |
Akomodasi 1 malam | 400.000 – 800.000 |
Kuliner dan oleh-oleh | 200.000 – 500.000 |
Total Estimasi: Sekitar 2.710.000 – 5.120.000 rupiah per orang

Tips Berkunjung ke Benteng Rotterdam
- Datang pagi atau sore hari untuk menghindari teriknya matahari.
- Gunakan alas kaki yang nyaman.
- Bawa kamera untuk mengabadikan setiap sudut bersejarah.
- Hormati aturan dan jangan merusak bangunan bersejarah.
- Manfaatkan jasa pemandu lokal untuk mendapatkan informasi lengkap.
Benteng Rotterdam: Simbol Ketangguhan dan Sejarah
Benteng Rotterdam adalah salah satu situs sejarah terpenting di Indonesia timur yang masih terjaga keasliannya. Ia menjadi saksi pergolakan antara kerajaan lokal dan kolonialisme, sekaligus pusat penyebaran budaya di Makassar.
Sebagai seorang penjelajah, berada di dalam benteng ini membuat saya merenung tentang perjalanan panjang bangsa ini. Benteng Rotterdam bukan hanya batu dan mortar, tapi juga jiwa dan ingatan kolektif rakyat Sulawesi Selatan.
Jika kamu berkunjung ke Makassar, jangan lewatkan kesempatan menapaki sejarah di BentengRotterdam. Rasakan atmosfer masa lalu, dan bawa pulang cerita yang akan selalu hidup di hati.