Skip to content Skip to footer

Wae Rebo: Desa Tradisional di Atas Awan

Wae Rebo adalah desa tradisional yang terletak di Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Desa ini sering disebut sebagai desa di atas awan karena lokasinya yang berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi oleh pegunungan hijau. Wae Rebo adalah rumah bagi komunitas adat Manggarai yang mempertahankan tradisi dan budaya mereka selama berabad-abad. Desa ini juga dikenal dengan rumah adat Mbaru Niang, rumah kerucut khas yang telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.

Sebagai blogger travel WonderfulIndonesia, saya akan membagikan panduan lengkap tentang Wae Rebo, termasuk daya tarik, aktivitas wisata, estimasi biaya, dan rekomendasi penginapan di sekitarnya.


Daya Tarik Utama Wae Rebo

1. Mbaru Niang: Rumah Adat Unik

Wae Rebo memiliki tujuh rumah adat tradisional yang disebut Mbaru Niang, berbentuk kerucut dengan atap yang terbuat dari ijuk. Setiap rumah dapat menampung beberapa keluarga, dan desainnya mencerminkan harmoni antara manusia, alam, dan leluhur.

2. Pemandangan Pegunungan yang Memukau

Dikelilingi oleh pegunungan hijau dan kabut yang sering turun di pagi hari, Wae Rebo menawarkan pemandangan yang menenangkan dan suasana yang sangat damai. Udara di sini sejuk, jauh dari kebisingan kota.

3. Warisan Budaya dan Tradisi

Desa ini adalah pusat budaya Manggarai, dengan tradisi yang kuat seperti upacara adat, tenun ikat khas Flores, dan musik tradisional. Wae Rebo adalah tempat yang tepat untuk memahami kehidupan masyarakat adat Indonesia.

4. Pengakuan UNESCO

Pada tahun 2012, Mbaru Niang menerima penghargaan UNESCO untuk pelestarian warisan budaya, menjadikan Wae Rebo semakin terkenal di dunia internasional.

5. Trekking yang Menantang

Perjalanan menuju Wae Rebo melibatkan trekking sejauh 4–5 kilometer dari desa terdekat, Denge. Rute ini membawa wisatawan melewati hutan tropis dengan flora dan fauna yang kaya, termasuk kicauan burung yang menenangkan.


Aktivitas Wisata di Wae Rebo

1. Menginap di Mbaru Niang

Wisatawan dapat menginap di rumah adat bersama penduduk lokal. Ini adalah kesempatan unik untuk merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat Wae Rebo.

2. Berinteraksi dengan Penduduk Lokal

Wisatawan dapat berbincang langsung dengan penduduk lokal untuk mempelajari tradisi, bahasa, dan kehidupan sehari-hari mereka.

3. Menikmati Tenun Ikat

WaeRebo dikenal dengan tenun ikat tradisionalnya. Anda bisa melihat proses pembuatan kain secara langsung atau membeli sebagai oleh-oleh.

4. Menyaksikan Upacara Adat

Jika beruntung, wisatawan dapat menyaksikan upacara adat, seperti upacara penghormatan leluhur yang dikenal sebagai Penti.

5. Trekking di Sekitar Desa

Selain perjalanan menuju WaeRebo, wisatawan dapat menjelajahi jalur trekking di sekitar desa untuk menikmati pemandangan alam yang spektakuler.


Kuliner Khas di Wae Rebo

1. Nasi Jagung

Hidangan pokok yang sering disajikan di WaeRebo adalah nasi jagung, makanan tradisional yang terbuat dari jagung yang ditumbuk dan dikukus.

2. Kopi Flores

WaeRebo juga terkenal dengan kopi lokalnya yang memiliki cita rasa unik. Kopi ini biasanya diseduh langsung oleh penduduk desa.

3. Sayur Daun Pepaya

Hidangan sederhana ini sering disajikan sebagai pelengkap nasi, dengan rasa khas dari rempah-rempah lokal.

4. Singkong Rebus

Sebagai camilan, singkong rebus yang disajikan dengan kelapa parut adalah makanan ringan yang mengenyangkan.


Estimasi Biaya Wisata ke Wae Rebo

Berikut adalah tabel estimasi biaya perjalanan ke WaeRebo:

ItemEstimasi Biaya (IDR)
Transportasi dari Labuan Bajo ke Denge (mobil sewa)1.000.000 – 1.500.000
Tiket Masuk Wae Rebo250.000 per orang
Penginapan di Mbaru Niang325.000 per orang (sudah termasuk makan)
Pemandu Lokal200.000 – 300.000
Makan Tambahan50.000 – 100.000 per orang
Sewa Motor dari Denge100.000 – 200.000

Rekomendasi Penginapan di Sekitar Wae Rebo

1. Wae Rebo Lodge

  • Lokasi: Desa Denge (desa terdekat sebelum trekking ke WaeRebo)
  • Harga: Mulai dari IDR 350.000 per malam
  • Fasilitas: Kamar sederhana dengan pemandangan pegunungan, restoran, dan staf ramah.

2. Bajo Sunset Hostel

  • Lokasi: Labuan Bajo
  • Harga: Mulai dari IDR 150.000 per malam
  • Fasilitas: Akomodasi ramah backpacker dengan dormitory dan kamar pribadi, rooftop dengan pemandangan laut.

3. Plataran Komodo Resort

  • Lokasi: Labuan Bajo
  • Harga: Mulai dari IDR 3.000.000 per malam
  • Fasilitas: Resor mewah dengan vila, kolam renang, dan pantai pribadi.

4. Homestay Lokal

  • Lokasi: Desa Denge
  • Harga: Mulai dari IDR 150.000 per malam
  • Fasilitas: Homestay sederhana yang dikelola penduduk lokal dengan pengalaman autentik.

Tips Perjalanan ke Wae Rebo

  1. Persiapkan Fisik: Trekking menuju WaeRebo membutuhkan stamina yang cukup. Pastikan Anda dalam kondisi sehat.
  2. Bawa Barang yang Diperlukan: Bawa air minum, camilan, obat-obatan pribadi, dan pakaian hangat karena udara di WaeRebo cukup dingin.
  3. Gunakan Pemandu Lokal: Pemandu lokal akan membantu Anda menavigasi jalur trekking dan memberikan wawasan tentang desa.
  4. Hormati Tradisi Lokal: Ikuti aturan dan norma yang berlaku di desa, termasuk meminta izin sebelum memotret penduduk atau rumah adat.
  5. Pesan Penginapan Lebih Awal: WaeRebo memiliki kapasitas terbatas, jadi pastikan Anda memesan penginapan sebelumnya.

Keindahan dan Kearifan Lokal di Wae Rebo

WaeRebo adalah destinasi yang menawarkan pengalaman unik dan mendalam tentang kehidupan masyarakat adat Indonesia. Dari Mbaru Niang yang ikonik hingga tradisi budaya yang kuat, desa ini adalah tempat yang sempurna untuk merasakan keindahan alam dan kearifan lokal.

Segera rencanakan perjalanan Anda ke Wae Rebo dan temukan surga di atas awan yang penuh keajaiban ini!

Leave a comment